Berita

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi/Net

Politik

Agar Tak Bernasib Seperti Rajapaksa di Sri Lanka, Jokowi Harus Segera Benahi Masalah Bangsa

RABU, 11 MEI 2022 | 19:13 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Joko Widodo harus segera membenahi semua persoalan bangsa di sisa-sisa berakhirnya masa jabatannya. Hal itu penting agar tidak terjadi gejolak politik seperti yang terjadi di negara Sri Lanka.

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan, gejolak politik di Sri Lanka diprediksi akan segera terjadi di Indonesia. Karena kata Muslim, persoalan di Sri Lanka serupa dengan yang terjadi di Indonesia.

"Utang menggunung, ekonomi sulit, penanganan Covid yang berkepanjangan, timbul kemarahan rakyat Sri Lanka. Rakyat membakar rumah-rumah pejabat tinggi. Di sini juga utang menggunung, Rp 7.000 triliun lebih dengan bunga pertahun Rp 400 triliun. Dari mana Jokowi membayar utang itu?," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/5).


Selain itu, Muslim juga membeberkan persoalan bangsa yang terjadi di era pemerintahan Jokowi ini. Di mana, kinerja ekonomi jeblok, harga-harga melambung tinggi, pejabat tambah kaya. Ia mengamati di saat rakyat susah makan karena terancam ketakutan karena Covid, DPR justru sibuk ganti gorden seharga Rp 43,5 miliar.

Selain itu, isu kemarahan mahasiswa dan elemen civil society atas isu perpanjangan jabatan dan penundaan Pemilu juga menjadi salah satu akibat dari persoalan bangsa yang tidak segera diselesaikan.

"Pemerintah Jokowi bukannya sibuk turunkan harga malah hanya sibuk urusi perasaan karena terjadi ketegangan di tingkat elite antar kubu Megawati vs Luhut. Inefisiensi penggunaan utang di bidang infrastruktur yang amburadul. Nasib buruk makin jeblok karena lahirnya UU Omnibus Law yang menindas," jelas Muslim.

Dari semua itu kata Muslim, tidak mungkin akan lahir kemarahan rakyat jika Jokowi tidak segera benahi semua persoalan di bangsa dan negara ini.

Ia memprediksi peluang nasib Jokowi seperti Rajapaksa di Sri Lanka sangat besar. Alasannya, menterinya dianggap tidak becus kerja dan hanya sibuk Nyapres.

Bahkan kata Muslim, ada menteri yang berkelakuan kaya Perdana Menteri dengan berbagai kemampuan super sakti, menteri segala urusan.

"Yang bikin rakyat makin marah karena Jokowi tidak bisa tertibkan menteri-menteri yang bermasalah itu. Juga anak-anaknya yang (diduga) terlibat KKN. Tidak menutup kemungkian Indonesia akan bernasib seperti Sri Lanka," pungkas Muslim.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya