Berita

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net

Dunia

Bantu Operaional Ukraina, Uni Eropa Siapkan Dana Rp 230 Triliun

SELASA, 10 MEI 2022 | 07:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di tengah gempuran Rusia yang belum berhenti, Uni Eropa dilaporkan sedang berencana mendanai biaya operasional pemerintah di Kiev, setidaknya selama tiga bulan.

Laporan tersebut oertama kali dimuat Politico Senin (9/5), mengutip sumber-sumber diplomatik. Dilaporkan bahwa bantuan yang akan dikumpulkan melalui emisi utang baru, menggunakan template yang dibuat untuk bantuan Covid-19 itu akan bernilai sekitar 15 miliar euro (230,5 triliun rupiah).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengatakan kepada Dana Moneter Internasional (IMF) bahwa dia membutuhkan dana 7 miliar dolar per bulan, untuk membayar gaji, pensiun, dan pengeluaran pemerintah lainnya. AS telah berjanji untuk menyediakan sepertiga dari jumlah itu untuk tiga bulan ke depan.


Uni Eropa bermaksud untuk membuat perbedaan dengan obligasi khusus, menurut Politico .

Menurut outlet tersebut, Komisi Eropa (EC) sudah memberi pengarahan kepada duta besar negara-negara anggota mengenai rencana tersebut pada Jumat pekan lalu.

Ini melibatkan penerbitan utang menggunakan jaminan dari negara-negara anggota UE. Skema ini disusun di sepanjang garis PASTI , program yang digunakan untuk mengumpulkan 100 miliar euro bantuan bagi warga negara Uni Eropa yang kehilangan pekerjaan karena penguncian Covid-19.

Utang itu kemudian disekuritisasi sebagai obligasi mulai dari 5-30 tahun.

“Setiap ada masalah dengan uang, (Komisi) bilang PASTI!," lapor Politico mengutip perkataan seorang diplomat.

Rencana tersebut dapat diumumkan pada awal 18 Mei dan setidaknya tiga negara  termasuk Austria, Jerman, dan Yunani, telah meminta opsi alternatif, menurut outlet tersebut.

Mereka dilaporkan berharap negara-negara non-Uni Eropa seperti Jepang, Norwegia, dan Inggris akan ikut serta, degan tujuan meringankan beban utang Eropa.

Prancis juga telah mengusulkan agar para kepala negara Uni Eropa membahas masalah tersebut dalam pertemuan puncak pada akhir Mei.

Sementara itu, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell telah mengusulkan opsi lain untuk mendanai pembangunan kembali Ukraina, yaitu dengan menyita cadangan devisa Rusia yang saat ini dibekukan di bawah sanksi Uni Eropa.

Borrell menunjuk contoh Washington menyita dana bank sentral Afghanistan setelah AS menarik diri dari Afghanistan dan Taliban mengambil alih. Adalah "penuh logika" untuk menggunakan aset Rusia dengan cara yang sama, kata Borrell kepada FT dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin.

Ini mengingatkan pada keputusan Presiden AS Joe Biden yang pada Februari menyita setengah dari 7 miliar dollar aset Da Afghanistan Bank yang disimpan di lembaga keuangan AS, untuk kompensasi korban serangan teroris 9/11, sementara setengah lainnya akan digunakan untuk manfaat rakyat Afghanistan dan untuk masa depan Afghanistan, meskipun tidak dijelaskan bagaimana caranya.

Taliban mengecamnya sebagai pencurian, dan bahkan mantan presiden Afghanistan yang didukung AS, Hamid Karzai, menyebutnya sebagai ketidakadilan dan kekejaman terhadap rakyat Afghanistan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Ratusan Migran Bobol Perbatasan Polandia Lewat Terowongan Rahasia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 14:03

Pertumbuhan 8 Persen Jalur Cepat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 13:57

Komisi III Tolak Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Tanpa DPR: Ahistoris !

Sabtu, 13 Desember 2025 | 13:43

Meski Ada Beking, Pemerintah Harus Berani Tangkap Pembalak Liar di Sumatera !

Sabtu, 13 Desember 2025 | 13:30

Mabes Polri Buka Suara soal Perpol yang Izinkan Anggota Bertugas di 17 Kementerian/Lembaga

Sabtu, 13 Desember 2025 | 13:07

Permudah Akses Kesehatan, Legislator Golkar Dukung Sistem Rujukan BPJS Dihapus

Sabtu, 13 Desember 2025 | 12:55

Menko Pangan Zulhas Beri Semangat Petugas SPPG di Lokasi Bencana

Sabtu, 13 Desember 2025 | 12:48

Komisi I DPR: UU TNI yang Baru harus Diimplementasikan secara Nyata

Sabtu, 13 Desember 2025 | 12:32

KUA Bukan Sekadar Kantor Nikah, Tapi Cermin Kehadiran Negara dalam Keluarga

Sabtu, 13 Desember 2025 | 12:21

Legislator NasDem Desak Percepatan Huntara dan Relokasi di Zona Merah

Sabtu, 13 Desember 2025 | 12:08

Selengkapnya