Berita

Sistem Peluncur Rudal 9K720 Iskander buatan Rusia /Net

Dunia

Rusia: Kami Telah Melakukan Simulasi Digital Peluncuran Rudal Nuklir Iskander di Kaliningrad

KAMIS, 05 MEI 2022 | 17:32 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Memasuki hari ke-70 perang Ukraina-Rusia, Rusia menyatakan telah melatih pasukannya dalam simulasi digital peluncuran rudal Iskander yang berbobot nuklir, sebagai bentuk kesiapan negara itu dalam menganggapi ancaman kedaulatan negaranya.

Kementrian Pertahanan Rusia pada Kamis (5/5), mengatakan pasukannya telah mempraktekkan simulasi serangan rudal berkemampuan nuklir di daerah kantong barat Kaliningrad, di tengah invasi Moskow di Ukraina.

Kaliningrad adalah sebagian wilayah Rusia yang terjepit di antara Polandia dan Lituania di Laut Baltik.

Pada latihan tersebut, Rusia mempraktekkan simulasi "peluncuran elektronik" dari sistem rudal balistik 9K720 Iskander yang memiliki hulu ledak nuklir.

"Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kesiapan dan kemampuan pasukan untuk bereaksi cepat terhadap kemungkinan krisis lebih lanjut," ujar Kemenhan Rusia, dikutip oleh Daily Mail, Kamis (5/5).

Perlu diketahui, tidak ada peluncuran rudal secara harfiah sama sekali dalam simulasi tersebut.

Dalam laporan Kemenhan itu, dikatakan pasukan Rusia mempraktikkan apa yang disebut mereka sebagai ‘serangan tunggal dan ganda’ pada target palsu yang menyerupai sistem peluncur rudal, lapangan terbang, infrastruktur yang dilindungi, peralatan militer, dan pos komando musuh.

Setelah melakukan simulasi elektronik, personel militer melakukan manuver untuk mengubah posisi mereka untuk menghindari kemungkinan serangan balasan.

Unit-unit tempur juga mempraktikkan tindakan pencegahan dalam kondisi radioaktif dan kontaminasi bahan kimia.

Menurut laporan itu, latihan tersebut melibatkan lebih dari 100 prajurit.

Sebelumnya, Rusia telah menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.

Pemimpin Kremlin itu telah memperingatkan akan terjadi pembalasan "secepat kilat" jika Barat secara langsung campur tangan dalam konflik Ukraina.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Sore Ini KPK Umumkan Penahanan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Selasa, 07 Mei 2024 | 14:57

UPDATE

Ibu Negara Belanja

Jumat, 17 Mei 2024 | 01:58

TNI-Polri Siapkan 3 Ring Pengamanan di KTT WWF ke-10

Jumat, 17 Mei 2024 | 01:40

Konektivitas Ekonomi Indonesia dan Malaysia Perlu Diperluas

Jumat, 17 Mei 2024 | 01:18

Tagar Bea Cukai Terbaik Dituding Warganet Ulah Buzzer

Jumat, 17 Mei 2024 | 00:58

UMKM Mitra Binaan Pertamina Dikunjungi Ibu Negara

Jumat, 17 Mei 2024 | 00:38

Cak Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Copy Paste Press Release?

Jumat, 17 Mei 2024 | 00:12

Pertamina Jamin Ketersediaan Avtur Penerbangan Haji 2024 Aman

Kamis, 16 Mei 2024 | 23:45

Pembegal Casis Polri Berhasil Diringkus, 1 Orang Mati Ditembak

Kamis, 16 Mei 2024 | 23:18

WNA Australia Buronan BNN Tertangkap di Filipina

Kamis, 16 Mei 2024 | 23:17

KontraS Sumut: Polda Sumut Harus Mengusut Dugaan Penyiksaan Warga Oleh Penyidik Polresta Deli Serdang

Kamis, 16 Mei 2024 | 22:36

Selengkapnya