Berita

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD/Net

Politik

Menko Mahfud: Menuduh Orang Pakai Jilbab sebagai Manusia Gurun Adalah Salah Besar

MINGGU, 01 MEI 2022 | 09:49 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Reaksi keras turut disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD atas unggahan status Facebook dari Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan, Kaltim, Profesor Budi Santosa Purwokartiko.

Unggahan yang dimuat pada tanggal 27 April 2022 itu berisi tentang pengalamannya mewawancarai mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri dalam program LPDP. Menjadi kontroversi lantaran Budi Santosa menyebut kalimat “tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun” dalam unggahan itu.

Tidak hanya itu dia juga memuji para mahasiswa yang tidak menggunakan “kata-kata langit” seperti insyaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dan sebagainya.


Oleh Mahfud MD, apa yang diurai Rektor Budi Santosa itu merupakan hal yang tidak bijaksana. Sebab “kata-kata langit” yang dimaksud justru merupakan kata-kata yang baik bagi orang beriman.

“Memuji-muji sebagai mahasiswa/i hebat hanya karena mereka tidak memakai kata-kata agamis, “Insyaallah, qadarallah, syiar” sebagaimana ditulis oleh Rektor ITK itu juga tidak bijaksana. Itu adalah kata-kata yang baik bagi orang beriman, sama dengan ucapan Puji Tuhan, Haleluya, Kersaning Allah, dll,” ujar Mahfud MD lewat akun Twitter pribadinya, Minggu (1/5).

Sementara soal “pakaian manusia gurun” yang disinggung Budi Santosa, Mahfud menjelaskan bahwa sejak tahun 1990, tidak sedikit profesor di kampus besar seperti UI, ITB, UGM, IPB, dan lain-lain yang mengubah penampilan menjadi berhijab.

“Ibu Dirut Pertamina dan Kepala Badan POM juga berjilbab. Mereka juga pandai-pandai tapi toleran, meramu keislaman dan keindonesiaan dalam nasionalisme yang ramah,” tambahnya.

Kebada Budi Santosa, Mahfud menekankan bahwa pakaian yang islami itu adalah niat menutup aurat dan sopan. Adapun mengenai model pakaiannya memang beragam dan tidak harus selalu pakai cadar atau gamis.

“Model pakaian adalah  produk budaya. Maka itu menuduh orang pakai penutup kepala seperti jilbab ala Indonesia, Melayu, Jawa, dan lain-lain sebagai manusia gurun adalah salah besar,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya