Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Ramalan Indef, Ekonomi Bakal Goyang Jika Harga BBM dan Migor Tak Dapat Dikendalikan

SELASA, 26 APRIL 2022 | 20:49 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Ekonomi nasional diprediksi goyang, apabila pemerintah tak kunjung bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat, utamanya untuk bahan bakar minyak (BBM) dan juga minyak goreng (migor).

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda menjelaskan, basis pertumbuhan ekonomi nasional berbeda dengan negara-negara lain di dunia.

Dia mengatakan, proporsi konsumsi mayoritas masih cukup tinggi menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara negara lain cenderung mengandalkan perdagangan internasional.
 
"Perekonomian Indonesia sendiri sebenarnya memang tidak terlalu bergantung pada perdagangan internasional. Karena proporsi ekspor-impor terhadap PDB relatif kecil," ujar Nailul Huda kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (26/4).

Selain itu, Nailul Huda juga memperhatikan peringatan yang telah disampaikan Bank Indonesia terkait kondisi ekonomi global yang sudah mulai tak stabil, sebagai akibat dari perang Ukraina dengan Rusia.

Dari kondisi perekonomian global tersebut, Indef masih meyakini ada peluang bagi Indonesia untuk menjaga perekonomiannya agar tetap prudent.

"Perekonomian kita lebih condong ditopang oleh situasi domestik, seperti konsumsi rumah tangga. Makanya ketika ada krisis global yang menyebabkan gangguan pada arus barang/produksi, pengaruhnya ke Indonesia relatif kecil," tuturnya.

Akan tetapi, Nailul Huda juga ikut mewanti-wanti bahaya inflasi yang sewaktu-waktu bisa mempengaruhi kondisi ekonomi di dalam negeri. Hal ini bisa terjadi apabila pemerintah tak kunjung bisa mengendalikan harga sejumlah barang.

"Memang yang harus diwaspadai adalah inflasi. Baik inflasi global maupun domestik. Kenaikan harga minyak contohnya, ketika BBM jenis pertalite dinaikkan akan mempengaruhi konsumsi rumah tangga. Bisa berpengaruh ke pertumbuhan ekonomi kita," paparnya.

"Contoh lainnya, kenaikan harga CPO internasional yang menyebabkan harga minyak goreng meningkat," demikian Nailul Huda.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

UPDATE

Warganet Anggap Ahok Salah Besar Ceraikan Veronica Tan

Selasa, 15 Oktober 2024 | 08:03

Veronica Tan Masuk Kabinet, Berat Badan Ahok Bakal Turun 12 Kg

Selasa, 15 Oktober 2024 | 07:45

Sikap Partai Nasdem soal Prabowo-Gibran Nanggung

Selasa, 15 Oktober 2024 | 07:30

Cuaca Jakarta Berawan Tebal hingga Hujan Ringan

Selasa, 15 Oktober 2024 | 07:14

Sama-sama Belum Pernah Menang, China Tak Boleh Diremehkan Indonesia

Selasa, 15 Oktober 2024 | 07:03

Airlangga Diminta Prabowo Jaga Perekonomian Bangsa

Selasa, 15 Oktober 2024 | 06:37

Chairman Toyota Wanti-wanti, Era Mobil Listrik Bisa Ciptakan Banyak Pengangguran

Selasa, 15 Oktober 2024 | 06:23

Ikut Dipanggil Prabowo, Rosan Belum Tahu Tugas yang Akan Diembannya

Selasa, 15 Oktober 2024 | 06:08

Seorang Kades Diduga Intimidasi Warga untuk Dukung Salah Satu Paslon

Selasa, 15 Oktober 2024 | 05:52

Sekjen D8 Usulkan Sekretariat Kamar Dagang D8 di Indonesia

Selasa, 15 Oktober 2024 | 05:37

Selengkapnya