Berita

Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht/net

Dunia

Tidak Bisa Mengirim Sistem Artileri Panzerhaubitze 2000 untuk Kiev, Jerman Janji akan Melatih Tentara Ukraina untuk Menggunakannya

JUMAT, 22 APRIL 2022 | 07:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jerman tidak dapat mengirim sistem artileri Panzerhaubitze 2000 ke Ukraina, karena pasukan tidak memiliki persediaan.

Menteri Pertahanan Christine Lambrecht mengungkapkan hal itu dalam pengarahan Kamis (21/4), sekaligus meluruskan dugaan banyak pihak bahwa Jerman tidak bersedia mengirimkan persenjataan beratnya dan gagal membantu krisis di Ukraina.

Jerman mendapat kecaman karena menolak mengirim senjata berat secara langsung ke Ukraina, bahkan ketika sekutu seperti Amerika Serikat, Inggris, Republik Ceko, dan Belanda meningkatkan pengiriman mereka baru-baru ini.


Pemerintah telah mengatakan bahwa setelah beberapa dekade kekurangan investasi kronis, tentara Jerman Bundeswehr sama sekali tidak dalam posisi untuk mengirim senjata yang diinginkan Ukraina.

“Tetapi di mana kami dapat memberikan pelatihan, kami akan melakukan itu,” tegas Lambrech.

Lambrecht mengatakan Jerman akan melatih tentara Ukraina untuk menggunakan howitzer self-propelled Panzerhaubitze 2000 buatan Jerman - yang kabarnya akan dikirim oleh Belanda.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menghadapi kritik dan kecaman dari  dalam dan luar negeri atas kegagalan pemerintahnya mengirimkan senjata berat ke Ukraina.

Scholz mengatakan stok militer Jerman sendiri terlalu habis untuk mengirim senjata medan berat seperti tank dan howitzer, sementara yang menurut industri Jerman dapat dipasok tidak dapat dengan mudah digunakan.

Sebelumnya Scholz mengatakan bahwa Jerman tetap pada komitmennya untuk tidak mengirim senjata berat ke Ukraina. Sejauh ini Jerman telah mengirim senjata pertahanan ke Ukraina dan mengumumkan bantuan militer tambahan dalam beberapa pekan terakhir. Namun, dia menolak mengirim senjata berat. Ini membuat Jerman semakin tidak sejalan dengan dua sekutunya, UE dan NATO.

Lambrecht pada pengarahan kamis mengatakan karena itu perlu untuk mengatur apa yang dikenal sebagai pertukaran melingkar dengan mitra UE dan NATO, yang berarti senjata dapat dipasok ke Ukraina dari negara lain, yang nantinya dapat dikompensasi oleh Jerman.

Usulan pertukaran sirkular sebelumnya diajukan oleh Wakil Rektor Jerman Robert Habeck, yang juga bertindak sebagai Menteri Aksi Ekonomi dan Iklim.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya