Berita

Marine Le Pen/Net

Dunia

Le Pen: Mengirim Senjata ke Ukraina Penuh Risiko, Prancis Bisa Terlibat Konflik Langsung dengan Rusia

KAMIS, 21 APRIL 2022 | 08:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Konflik militer antara Rusia dan Ukraina jadi salah satu poin pembahasan selama debat presiden Prancis antara Marine Le Pen dan petahana Emmanuel Macron pada Rabu (20/4) waktu setempat.

Pemimpin partai sayap kanan Nasional Rally Prancis itu memperingatkan bahwa ada kemungkinan Prancis untuk terlibat konflik langsung dengan Rusia atas keputusannya mengirimkan senjata ke Ukraina.
 
"Saya berkali-kali memperingatkan, tetapi kita harus berhati-hati mengirimkan senjata ke Ukraina, dapat mengubah Prancis (menjadi) co-beligerent. Itulah kekhawatirannya," kata Lepen, seperti dikutip dari AFP, Kamis (20/4).


Co-belligerence adalah mengobarkan perang dalam kerjasama melawan musuh bersama dengan atau tanpa perjanjian formal aliansi militer.

Komentar Le Pen muncul di tengah perang yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia, dengan banyak negara Barat, termasuk Prancis, mengirim senjata militer ke Ukraina.

Juru bicara pemerintah Prancis Gabriel Attal sebelumnya mengatakan bahwa hingga saat ini, Paris telah mengirim senjata senilai 109 juta dolar langsung ke Ukraina. Prancis juga telah membuka jalan bagi lebih dari 50.000 pengungsi Ukraina untuk tinggal di negara itu.

Selama debat, Le Pen mengikuti poin pembicaraan yang sama untuk mendukung Ukraina dengan mengatakan dia mendukung pengiriman bantuan kemanusiaan dan lainnya dan memiliki "belas kasih mutlak" untuk Ukraina.

Dia juga menyatakan setuju dengan sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia, kecuali larangan minyak dan gas negara itu.

Penentangannya, kata Le Pen, adalah karena dia tidak percaya sanksi impor gas dan minyak akan merugikan Rusia.

"Saya yakin itu akan sangat merugikan rakyat Prancis. Konsekuensinya akan menjadi bencana besar, tidak hanya pada individu tetapi juga pada perusahaan," katanya.

Sebelum debat, Le Pen membuat komentar serupa tentang penentangannya terhadap pengiriman senjata langsung ke Ukraina.

"Saya lebih tertutup tentang pengiriman senjata langsung. Mengapa? Karena ... garis tipis antara bantuan dan menjadi pihak yang berperang bersama," kata Le Pen, menurut Associated Press.

Le Pen menambahkan bahwa dia khawatir eskalasi konflik dapat membawa sejumlah besar negara ke dalam komitmen militer.

Perdebatan antara kedua kandidat digelar empat hari sebelum mereka bertemu dalam pemilihan putaran kedua 24 April. Setelah putaran pertama pemilihan presiden Prancis pekan lalu, Macron menerima 27,8 persen suara dan Le Pen 23,1 persen.

Le Pen, yang sebelumnya melakukan perjalanan ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin telah berusaha untuk menjauhkan segala dugaan hubungan dengan negara dan pemimpinnya dalam beberapa pekan terakhir.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya