Berita

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas/Net

Politik

Anwar Abbas: Ideologi Para Petinggi dan Politisi Tidak Lagi Didominasi Nilai-nilai Pancasila

SELASA, 19 APRIL 2022 | 09:47 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kabar penganiayaan pegiat media sosial Ade Armando dan temuan ribuan kelompok radikal di Sumatera Barat yang belakangan jadi isu panas dinilai sebagai bagian dari gerakan yang ingin mengganti Pancasila.

"Saya rasa ideologi yang dimiliki dan dilaksanakan oleh para petinggi dan politisi serta para pemilik kapital di negeri ini sudah tidak lagi didominasi oleh nilai-nilai yang ada dalam Pancasila dan UUD 1945. Tapi telah diisi oleh nilai-nilai yang ada dalam paham dan ideologi  liberalisme kapitalisme," papar Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, lewat keterangannya, Selasa (19/4).

Jika masyarakat dan penegak hukum mengetahui adanya skenario yang diatur aktor intelektual yang berusaha menenggelamkan isu politik dan ekonomi di Indonesia, Anwar malah heran para pelaku tersebut tidak segera ditangkap dan diadili.


"Lalu mengapa kita tidak membicarakan dan melihatnya sebagai sebuah ancaman dan mengapa para pelakunya tidak kita tangkap? Padahal dampak dari tindakan dan perbuatan teroristik yang mereka lakukan buruknya sungguh luar biasa," katanya.

Rakyat lapis bawah terutama kaum ibu-ibu, lanjut Anwar Abbas, menjerit dan ketakutan karena ekonomi keluarga mereka benar-benar tergerus saat ini oleh dalang yang menghancurkan ekonomi masyarakat.

"Mereka benar-benar terpukul dan tergerus dibuatnya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena kolaborasi dan kolusi di antara mereka yang berkuasa tersebut sudah benar-benar sangat kuat mencengkeram negeri ini," tegasnya lagi.

Menurutnya, negara dibuat oleh aktor pembuat keresahan ekonomi, rakyat kecil tidak berkutik, seperti pada kasus kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng.

"Pertanyaannya apakah para penegak hukum di negeri ini tidak melihat tindakan mereka itu adalah anti-Pancasila dan anti-UUD 1945?" katanya.

"Mengapa pihak yang berkepentingan di negeri ini tidak menangkap para pelaku utama dan pertama dari mafia minyak goreng dan dari mafia-mafia di bidang lainnya tersebut?" imbuhnya.

Ia pun mempertanyakan isu mafia minyak goreng dan mafia-mafia bahan pokok yang hanya muncul sebentar lalu tenggelam. Bahkan terkesan sama sekali tidak ada tindakan dari para aparat dalam merespons isu mafia ini.

"Apakah menindak mereka tidak merupakan hal yang sangat penting menurut mereka?" demikian Anwar.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya