Berita

Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan/Net

Politik

Politikus Nasdem Wanti-wanti Pemerintah Soal Ancaman AS Boikot G20

SENIN, 18 APRIL 2022 | 18:33 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS), Janet Yellen mengultimatum Presidensi G20 untuk menghapus Rusia dari forum ekonomi utama. Tak hanya itu, Amerika mengancam akan memboikot sejumlah agenda apabila Indonesia selaku Presidensi G20 tetap menghadirkan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Merespons hal itu, anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan, berharap pemerintah bisa segera menentukan sikap terhadap ultimatum tersebut. Mengingat, Indonesia memiliki positioning besar dalam kesuksesan G20.

"Pernyataan Menteri Keuangan Amerika ini membuat kita agak bertanya-tanya, maunya apa ya? Padahal Presiden Biden masih memberikan syarat, bukan harga mati. Beliau mengatakan bahwa apabila Indonesia tidak bisa memenuhi permintaan ini (tidak mengundang Rusia) paling tidak undanglah Ukraina," kata politikus Nasdem itu, Senin (18/4).


Menurutnya, pernyataan maupun permintaan dari pihak Amerika bukan basi-basi. Namun, di sisi lain Farhan menekankan konflik yang berkepanjangan antara Rusia-Ukraina itu harus menjadi momentum Indonesia untuk bersikap netral.

"Pernyataan Menkeu AS, bukan dari Presiden (Biden) memang menegaskan bahwa mereka sedang mamastikan agar sanksi ekonomi itu memberikan efek yang besar, bukan yang sifatnya basa-basi. Sikap politik mereka jadi sangat tegas," tuturnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Lebih lanjut, Farhan melihat sejauh ini belum ada negara peserta G20 yang secara tegas menyikapi rencana tersebut. Namun, Indonesia tetap harus berhati-hati menyikapi pernyataan Menkeu AS.

"Walaupun sampai sekarang belum terlihat adanya pernyataan-pernyataan yang mendukung atau berseberangan dengan Menkeu Amerika," imbuhnya.

Ia menyarankan Indonesia harus semakin masif membangun kepercayaan kepada negara peserta guna menghadapi situasi tersebut. Hal itu dapat diwujudkan melalui kolaborasi maupun sikap bersama antara negara peserta.

"Indonesia harus bisa mengajak kolaborasi atau sikap bersama diantara para menteri luar negeri India, Brasil, anggota-anggota G20 yang lain. Sekarang momennya diplomasi modern, yaitu menaikan positioning bersama, sayangnya sekarang belum ada yang seperti itu," paparnya.

Farhan menyebut Forum G20 bakal menjadi momentum habis-habisan Amerika Serikat untuk menyudutkan Rusia.

"Saatnya sekarang membuat manuver menyeimbangkan hal itu, karena Amerika akan habis-habisan di G20. Jadi bisa saya simpulkan, G20 ini bisa jadi The Last Frontier bagi AS mempertahankan hegemoninya di dunia," lanjutnya.

Presiden Rusia, Vladimir Putin dikabarkan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Indonesia, pada Desember 2022 mendatang. Sejak invasi Rusia ke Ukraina, rencana kehadiran Rusia ke G20 ini ditentang Amerika Serikat beserta sekutunya.

Undangan untuk KTT G20 2022 dikirim ke semua negara anggota, termasuk Rusia, pada 22 Februari 2022 atau dua hari sebelum invasi Rusia ke Ukraina dimulai.

Berdasarkan data yang dihimpun, Menkeu Janet Yellen mengatakan, Rusia harus dikeluarkan dari forum Kelompok 20 ekonomi utama. Bahkan Amerika Serikat akan memboikot "sejumlah pertemuan G20" di Indonesia jika pejabat Rusia muncul.

"Presiden Biden menjelaskan, dan saya tentu setuju dengannya, bahwa Rusia tidak bisa menjadi mitra bisnis seperti biasa di lembaga keuangan mana pun," kata Yellen.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya