Berita

Mesin sentrifugal Uranium yang berada di fasilitas nuklir di Natanz, Iran/Net

Dunia

Iran Bersedia Aktivitas Nuklirnya Dipantau IAEA, Tapi Tidak Boleh Akses Rekaman Kamera

MINGGU, 17 APRIL 2022 | 08:52 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

RMOL. Iran membuka pintu bagi Organisasi Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memantau kegiatan nuklirnya, yang menjadi prasyarat dibangkitkannya kembali kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Namun Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) menegaskan, IAEA mengkonfirmasi bahwa IAEA tidak dibolehkan memiliki akses ke informasi yang direkam di kameranya.

"Pemantauan berlanjut, tetapi sampai kesepakatan (nuklir) tercapai, informasi tersebut akan tetap bersama kami dan mungkin akan dihapus," ujar jurubicara AEOI, Behrooz Kamalvandi, dikutip dari ANInews, Sabtu (16/4).

Behrooz kemudian menjelaskan janji AEOI kepada IAEA pada 4 April, mengenai pemindahan beberapa fasilitas nuklir di Karaj, dekat ibu kota Teheran, ke kompleks Natanz di Iran tengah.

"Sayangnya karena operasi teroris (sabotase Israel pada Juni 2021) yang terjadi pada fasilitas Karaj, kami harus mengintensifkan langkah-langkah keamanan dan memindahkan bagian penting dari mesin ini," jelas Behrooz.

Behrooz menambahkan, sesuai dengan kesepakatan yang dicapai dengan IAEA, isu utama mengenai kegiatan masa lalu Iran yang dianggap problematik oleh PBB akan diselesaikan pada bulan Juni ini.

"Kami tidak memiliki masalah teknis saat ini, meskipun mungkin ada beberapa masalah kecil yang sedang diselesaikan," ujarnya.

Pada 2015, Iran menandatangani kesepakatan nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai JCPOA, dengan beberapa kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat (AS).

Namun, mantan Presiden AS Donald Trump, telah menarik Washington keluar dari perjanjian pada Mei 2018 dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran, mendorong Iran untuk membatalkan beberapa komitmen nuklirnya seperti yang disepakati dalam JCPOA 2015.

Sejak April 2021, delapan putaran pembicaraan telah diadakan di ibu kota Austria, Wina, antara Iran dan pihak-pihak JCPOA yang tersisa untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu, namun sampai saat ini JCPOA belum kembali.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya