Berita

Kader PDI Perjuangan, Deddy Yevri Hanteru Sitorus/Net

Politik

PDIP: Klaim Big Data Ratusan Juta Itu Sampah, Totally Big Lie!

RABU, 13 APRIL 2022 | 12:27 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Keengganan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP) mengungkap big data di hadapan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) semakin mempertegas adanya kebohongan besar dalam klaim ini.

Di mana dalam podcast bersama Deddy Corbuzier, Luhut mengkliam ada 110 juta pengguna media sosial yang memiliki kecenderungan agar Pemilu 2024 ditunda.

Bagi kader PDI Perjuangan, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, apa yang diklaim Menko Luhut adalah kebohongan besar.


"Bagi saya klaim big data ratusan juta itu sampah, totally a big lie, tidak lebih dari sebuah kebohongan besar yang buat untuk mendukung hasrat politik yang berlebihan," tegasnya ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (13/4).

Anggota Komisi VI DPR RI ini meyakini, sampai kiamat sekalipun, Menko Luhut tidak akan berani membuka big data secara transparan kepada masyarakat. Sebab data itu memang sebatas pepesan kosong belaka.

“Saya yakin itu pepesan kosong belaka, such a bullshit!” imbuhnya.

Deddy mengatakan sejak awal dirinya sudah meragukan keberadaan big data itu. Karena, secara metodologi lemah dan secara ilmiah sulit dipertanggungjawabkan.

Sebab akan sulit membayangkan bagaimana melakukan sampling, analisis, pembobotan, menarik kesimpulan untuk data sebesar itu.

Menurutnya, jika hanya menggunakan artifisial intelligent atau algoritma tertentu yang menangkap kata “3 periode” di media sosial, maka hal itu bisa saja dimungkinkan. Hanya saja, hasil yang didapat pasti bias, margin of error tinggi dan sama sekali tidak bisa dijadikan bahan untuk menarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. 

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Larangan Reklame Produk Tembakau Mengancam Industri Periklanan

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:05

Indonesia Raih Juara 2 di MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:03

Nasihat Ma’ruf Amin soal Kisruh PBNU

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:48

Kemenkop–Kejagung Perkuat Pengawasan Kopdes Merah Putih

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:35

China Primadona Global

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:01

UUD 1945 Amandemen Masih Jauh dari Cita-cita Demokrasi Pancasila

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:37

Pekerja Pengolahan Tuna di Jakarta, Bali dan Sulut Masih Memprihatinkan

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:12

Bakamla dan Indian Coast Guard Gelar Latihan Bareng di Laut Jawa

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:55

Program Edukasi YSPN Cetak Regenerasi Petani Muda

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:37

Saatnya Rakyat jadi Algojo

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:09

Selengkapnya