Berita

Presiden Vladimir Putin saat mengunjungi Vostochny bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dan berbicara dengan kepala Roscosmos Rogozin/Net

Dunia

Di Tengah Gempuran Sanksi, Putin Semakin Dekat dengan Lukashenko yang Dianggapnya Sebagai Saudara

RABU, 13 APRIL 2022 | 11:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dua saudara sekutu, Vladimir Putin dan Aleksander Lukashenko, sepakat untuk membuat Moskow dan Minsk lebih meningkatkan integrasi dan saling mendukung dalam menangkal sanksi Barat.  

Kedua kepala negara bertemu dalam sebuah kunjungan ke pelabuhan antariksa Vostochny Spaceport, di timur jauh Rusia, pada Selasa (12/4), untuk merayakan Hari Kosmonot, perayaan kosmonot Soviet Yuri Gagarin yang melakukan penerbangan luar angkasa manusia pertama pada 1961.

Pada saat yang sama, keduanya juga mengumumkan proyek bersama untuk menjamin akses independen kedua negara ke luar angkasa.


Kepada Lukashenko, Putin mengatakan, kerja sama Rusia-Belarusia harus semakin berkembang dan sukses di tengah kondisi serbuan sanksi Barat yang menyasar Moskow dan Minsk yang mencakup semua sektor. Ia merinci, pihaknya sudah melaksanakan rencana integrasi yang dipetakan hingga akhir 2023 lebih dari 30 persen.

Ketika Barat harus menelan pil pahit karena tidak ada lagi pasokan gas Rusia setelah sankki yang mereka buat sendiri, juga karena mereka menolak membayar dengan Rubel, Belarusia justru mendapatkan harga yang paling menguntungkan untuk minyak dan gas, yang menurut Lukashenko 'harga yang memuaskan'.

Lukashenko mengatakan, negaranya cukup puas dengan metode pembayaran dengan Rubel.

"Anda tahu, semua yang kami produksi dapat kami jual di sini. Artinya, kami baik-baik saja dengan rubel Rusia," ujar Lukashenko.

Putin mencatat bahwa Moskow selalu memperlakukan warga Belarusia sebagai saudara, tanpa menganggap mereka saudara "yang lebih muda".

Sikap itu yang membuat persahabatan Putin dan Lukashenko juga dengan beberapa negara lain, tetap stabil dan harmonis.

Kedekatan mereka yang akhirnya ikut menyeret Belarus ke dalam sanksi Barat. Belarus yang bertetangga dengan Rusia, diduga mengijinkan Rusia menggunakan wilayahnya untuk meluncurkan serangan ke Ukraina. Meskipun berulang kali Lukashenko membantahnya, nyatanya Barat tetap meluncurkan sanksi berat.

Lukashenko mengatakan dia yakin negara itu telah dicap secara tidak adil sebagai "kaki tangan agresor."

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya