Berita

Ketua Umum (Ketum) Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketum Nasdem, Surya Paloh/Net

Politik

Demokrat dan Nasdem Bisa Raih Simpati Publik Jika Bentuk Koalisi Lawan Jokowi

KAMIS, 31 MARET 2022 | 07:26 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Partai Demokrat dan Partai Nasdem bisa meraih simpati dari berbagai kalangan jika benar-benar menciptakan koalisi untuk melawan Joko Widodo. Terlebih jika Presiden Joko Widodo menginginkan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Begitu yang disampaikan oleh Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi pertemuan Ketua Umum (Ketum) Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketum Nasdem, Surya Paloh beberapa waktu lalu.

"Pertemuan AHY dengan Surya Paloh dapat ditafsirkan sebagai pertemuan politik untuk menjajaki koalisi untuk lawan Jokowi," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (31/3).

Menurut Muslim, jika dilihat dari sikap kedua partai tersebut, sama-sama menolak tunda pemilu maupun perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.

"Jika koalisi ini terbentuk akan mendapat simpati dan dukungan dari berbagai kalangan dan publik yang tolak tunda pemilu dan perpanjang masa jabatan presiden," kata Muslim.

Muslim menilai, dukungan tersebut akan tetap diraih kedua partai tersebut meskipun beberapa Ketum partai politik yang mendukung tunda pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi, bahkan Jokowi seolah-olah juga mendukung perpanjangan masa jabatannya.

"Tapi koalisi Demokrat dan Nasdem jika berkoalisi untuk lawan Jokowi dalam isu ini akan mendapat dukungan. Meski sebelumnya Nasdem adalah koalisi dukung istana dan Demokrat adalah berada di luar dukungan istana, tapi dalam isu tunda pemilu dan perpanjang jabatan Jokowi ini, keduanya bisa duduk semeja," pungkas Muslim.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

UPDATE

Tampil Gagah dalam Upacara Parade Senja, Taruna-Taruni Akmil Dapat Libur 4 Hari

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 23:46

Gempa M 4,7 Guncang Labuan Bajo, Terasa hingga Manggarai Barat

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 23:28

CWIG Buka Posko Pengaduan untuk Agen Allianz yang Alami Pemotongan Tidak Sah

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 23:04

Disebut Hadratussyaikh, Arif Sugiyanto Pilih Lapor Polisi

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 22:59

Dugaan Suap Pejabat MA atas Vonis Bebas Ronald Tannur Harus Diusut Tuntas

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 22:47

Prabowo Diingatkan Soal Gelagat Bahlil Bak Duri Dalam Daging

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 22:20

Usai Debat, Anak Muda Batang Mantapkan Pilihan Pilkada 2024

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 21:54

Beririsan dengan Tiga UU, Kemendagri Kaji Revisi UU Pemerintah Daerah

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 21:43

Ketua DPD: Kualitas SDM Berkaitan Erat dengan Gizi

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 21:25

Bukan Pejabat Negara, Bawaslu Tak Ada Masalah Jokowi Ikut Kampanye Pilkada

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 20:36

Selengkapnya