Berita

Founder Drone Emprit, Ismal Fahmi/Net

Politik

Bagi Founder Drone Emprit, Klaim 110 Juta Suara Warganet Dukung Tunda Pemilu Adalah Hal Mustahil

SELASA, 22 MARET 2022 | 08:57 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Big data yang diklaim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan adalah sesuatu yang tidak mungkin alias impossible atau mustahil. Sebab disebutkan bahwa ada 110 juta suara warganet dalam data tersebut yang mendukung wacana penundaan pemilu.

Begitu tegas Founder Drone Emprit, Ismal Fahmi saat memberi sambutan dalam diskusi bertema “Wacana Tunda Pemilu: Manipulasi Big Data?” yang digelar Senin (21/3).

Menurutnya, para ahli IT/medsos sulit untuk bisa mengumpulkan data dari Facebook dan Instagram tentang wacana ini. Apalagi masyarakat umum biasanya tidak tertarik bicara soal-soal elitis seperti penundaan pemilu.


“Di Twitter saja tidak akan dijumpai jumlah 1 juta suara netizen tentang topik-topik elitis. Pada isu RUU Sisdiknas saja yang sangat penting, netizen tidak ada yang membicarakan. Padahal isu itu sama pentingnya dengan isu perpanjangan jabatan presiden,” ujarnya.

Ismail Fahmi menekankan bahwa big data tidak bisa hanya asal bicara ada data 110 juta pendukung wacana penundaan pemilu dan 3 periode presiden. Semuanya harus bisa dibuktikan.

Ketika Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyebut ada 100 jutaan suara netizen, di saat yang sama Ismail Fahmi telah melakukan analisis big data. Namun hasilnya paling mentok pada angka 20 ribu saja yang membicarakan penundaan pemiludi Twitter.

“Periode analisis pendek netizen yang berbicara hal itu juga maksimal 10 ribu saja. Itupun mayoritas menolak,” sambungnya.

Bahkan Lab 45 yang disebut sebagai pemasok data ke LBP juga telah melakukan analisis data pada tahun 2021. Hasilnya hanya sekitar 10 ribu saja di medsos yang bicara 3 periode jabatan presiden.

“Itupun juga mayoritas menolak!” sambungnya.

Sementara berdasarkan data dari Drone Emprit yang diambil sejak Januari 2021 selama 6 bulan hingga 1 tahun, hasilnya tetap sekitar 23 ribuan suara netizen yang berbicara penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

“Pengguna Facebook pada 2021 saja berkisar 140 jutaan orang, bagaimana mungkin bisa disebut data 110 jutaan suara netizen (lebih dari 50  persen) yang mendukung wacana penundaan pemilu dan 3 periode presiden. Twitter saja dari 18 juta user jika 50 persen ada 9 juta, jika dibandingkan dengan 20 ribu percakapan netizen masih sangatlah jauh,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Larangan Reklame Produk Tembakau Mengancam Industri Periklanan

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:05

Indonesia Raih Juara 2 di MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:03

Nasihat Ma’ruf Amin soal Kisruh PBNU

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:48

Kemenkop–Kejagung Perkuat Pengawasan Kopdes Merah Putih

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:35

China Primadona Global

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:01

UUD 1945 Amandemen Masih Jauh dari Cita-cita Demokrasi Pancasila

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:37

Pekerja Pengolahan Tuna di Jakarta, Bali dan Sulut Masih Memprihatinkan

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:12

Bakamla dan Indian Coast Guard Gelar Latihan Bareng di Laut Jawa

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:55

Program Edukasi YSPN Cetak Regenerasi Petani Muda

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:37

Saatnya Rakyat jadi Algojo

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:09

Selengkapnya