Berita

Ketua Dewan Pengurus Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Didik J. Rachbini/Net

Politik

Didik Rachbini Yakin Jokowi Tahu tentang Mobilisasi Wacana Tunda Pemilu

SELASA, 22 MARET 2022 | 08:26 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kasak-kusuk tentang pemerintah dan DPR menginginkan adanya penundaan Pemilu 2024 sudah mulai terasa sejak 2021 lalu. Sementara dukungan dari DPR juga kian masif, lantaran ada perpanjangan gratis tanpa perlu pemilu jika wacana ini terwujud.

Begitu kata Ketua Dewan Pengurus Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Didik J. Rachbini saat memberi sambutan dalam diskusi bertema “Wacana Tunda Pemilu: Manipulasi Big Data?” yang digelar Senin (21/3).

“Tahun ini ternyata kasak-kusuk itu terbukti dengan munculnya usulan penundaan Pemilu 2024 yang dimobilisasi aktif justru oleh lingkaran terdekat presiden,” tegasnya.

Dengan kata lain, Didik menilai Jokowi tidak mungkin tidak tahu tentang isu ini dan mobilisasi perencanaannya yang tertata dengan baik. Apalagi, Bawaslu tercatat pernah diajak rapat tentang penundaan pemilu tetapi menolak hadir.

Mobilisasi penundaan pemilu dan 3 periode turut diklaim mendapat dukungan dari big data oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Katanya, ada sebanyak 110 juta netizen yang cenderung menyatakan usulan tersebut.

“Sesuatu yang dibantah oleh banyak intelektual dan pegiat atau ahli media sosial,” ujarnya.

Didik turut mewanti-wanti bahwa kini ada indikasi pasukan buzzer akan menjadi organik. Ketika organik, maka pasukan ini akan dilekatkan dengan instansi-instansi.

“Hal itu akan digunakan untuk menggoalkan wacana 3 periode dan akan menjadikannya powerfull dan menindas,” sambungnya.

Beruntung, respons publik dalam menentang wacana penundaan Pemilu 2024 terbilang keras. Terlebih, sambungnya, setelah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri turut menolak rencana tersebut.

Turut hadir dalam acara ini, dosen UIN Malang yang juga Associate Researher LP3ES, Syahril Siddiq; Founder Drone Emprit, Ismal Fahmi; dan Direktur Pusat Studi Media dan Demokrasi LP3ES, Wijayanto.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Aceh Selatan Terendam Banjir hingga Satu Meter

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:58

Prabowo Bertemu Elite PKS, Gerindra: Dukungan Moral Jelang Pelantikan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:39

Saham Indomie Kian Harum, IHSG Bangkit 0,54 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:26

Ini Alasan Relawan Jokowi dan Prabowo Pilih Dukung Rido

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:19

Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Ukir Sejarah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:54

Pensiun Jadi Presiden, Jokowi Bakal Tetap Rutin Kunjungi IKN

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:42

Sosialisasi Golden Visa Bidik Top Investor di Bekasi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:31

Soal Kasus Alex Marwata, Kapolda Metro: Masalah Perilaku Kode Etik yang Jadi Pidana

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:26

Kontroversi Gunung Padang: Perdebatan Panjang di Dunia Arkeolog

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:20

ASDP Ajukan Praperadilan Buntut Penyitaan Barbuk, KPK Absen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:17

Selengkapnya