Berita

Ketua Gerakan Reformasi Politik (Gerpol) Indonesia, Andrianto/Ist

Politik

Klaim Punya Big Data yang Ingin Pemilu Ditunda, Luhut sedang Halu

SELASA, 15 MARET 2022 | 14:07 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Big data yang diklaim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dianggap berpotensi jadi kebohongan publik. Bahkan bisa berujung dengan konsekuensi hukum.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Gerakan Reformasi Politik (Gerpol) Indonesia, Andrianto. menanggapi klaim Luhut yang mengaku memiliki 110 juta big data di media sosial yang menginginkan pemilu ditunda.

"Penyataan Luhut yang bilang ratusan juta orang ingin Pemilu ditunda, mengisyaratkan sudah terjadi halu tingkat tinggi," ujar Andrianto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/3).


Menurut Andrianto, data tersebut tidak bisa menjadi dasar argumen untuk menunda Pemilu 2024, maupun perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo.

"Pantas saja persoalan minyak goreng yang langka dan mahal tidak dapat terselesaikan. Belum lagi urusan hajat hidup rakyat yang terpukul oleh pandemi. Sementara kekayaan pejabatnya meningkat drastis. Bahkan Luhut bisa sumbang pajak tertinggi. Artinya ada peningkatan kekayaannya," papar Andrianto.

Basis data yang dimiliki Luhut juga dianggap sangat sumir dan berpotensi jadi kebohongan publik dan berkonsekuensi hukum.

"Luhut sudah di luar tupoksinya. Menteri segala urusan, sampai soal penundaan Pemilu yang bernuansa politik domain Menko Polhukam atau Kemendagri pun dilakoninya," ujarnya.

"Publik skeptis, itu memang maunya sang bos yang sudah kebelet ingin perpanjangan setelah upaya 3 periode layu. Atau Luhut memang pasang badan ketika menteri lain tidak mau melakukannya? Nampak tinggal Luhut tersisa menteri yang siap hanyut bersama sang bos," pungkas Andrianto.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya