Berita

Juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov/Net

Dunia

Rusia Bersumpah Hancurkan Tentara Bayaran di Ukraina Tanpa Ampun

SELASA, 15 MARET 2022 | 08:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Peringatan keras disampaikan Rusia kepada negara-negara asing yang ikut mengirimkan warganya untuk membantu Ukraina menghadapi invasi Moskow.

Dalam pernyatannya pada Senin (14/3), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah mengetahui lokasi tentara bayaran asing dan bersumpah akan melanjutkan serangan seperti saat menghancurkan pangkalan Yavorov dan tidak menunjukkan belas kasihan kepada tentara bayaran.

"Semua lokasi tentara bayaran asing di Ukraina diketahui oleh kami," kata juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari RT, Selasa (15/3).


"Saya ingin memperingatkan Anda lagi, tidak akan ada belas kasihan bagi tentara bayaran, di mana pun mereka berada di wilayah Ukraina," ujarnya.

Konashenkov juga mengatakan sejumlah pemerintah Barat telah mendorong warganya untuk berperang melawan pasukan Rusia sebagai tentara bayaran, bertanggung jawab atas kematian mereka.

“Serangan yang ditargetkan akan terus berlanjut,” kata Konashenkov, secara khusus mengacu pada serangan rudal jelajah hari Minggu di pangkalan militer di Yavorov dan Starichi di dekatnya di Ukraina barat.

Menurut Moskow, salvo rudal menghancurkan fasilitas yang digunakan oleh Legiun Internasional Ukraina dan membunuh hingga 180 pejuang asing.

Para pejabat Kiev mengatakan bahwa 35 orang tewas dan 130 terluka dalam serangan terhadap Pusat Internasional untuk Penjagaan Perdamaian dan Keamanan, nama resmi pangkalan militer di dekat Yavorov. Itu telah digunakan selama bertahun-tahun oleh personel NATO untuk melatih pasukan Ukraina.

Sementara pihak berwenang Ukraina bersikeras bahwa tidak ada pejuang asing yang tewas dalam serangan itu, beberapa media Inggris melaporkan bahwa tiga mantan pasukan khusus Inggris tewas di Yavorov, dan lebih banyak lagi yang tewas di dalam lokasi daripada yang diklaim.

Ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh London. Sementara itu, Washington bersikeras tidak ada pasukan AS, kontraktor, atau pekerja pemerintah sipil yang hadir di Yavorov.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya