Berita

Situs reaktor nuklir Chernobyl./Net

Dunia

Terputus Sejak Rabu, Listrik ke Reaktor Nuklir Chernobyl Kembali Mengalir

SENIN, 14 MARET 2022 | 14:24 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

RMOL.  Pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang direbut oleh pasukan Rusia pada hari-hari pertama invasi, kini telah beroperasi kembali. Aliran listrik ke reaktor itu sempat terputus pada Rabu (9/3) lalu, yang menimbulkan kekhawatiran bencana radiasi nuklir.

“Hari ini, berkat upaya luar biasa dari para spesialis, insinyur tenaga nuklir dan teknisi listrik kami berhasil mengembalikan pasokan listrik ke Chernobyl, yang direbut oleh penjajah Rusia,” kata Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko seperti dilansir South Morning China Post, Minggu (13/3).

“Insinyur energi Ukraina, dengan mempertaruhkan kesehatan dan kehidupan mereka sendiri, mampu menghindari risiko kemungkinan bencana nuklir yang mengancam seluruh Eropa,” tambahnya seperti diberitakan Kantor Berita RMOLNetwork.


Ukraina dilaporkan telah meminta Rusia untuk melakukan gencatan senjata di situs PLTN Chernobyl. Upaya gencatan senjata tersebut dilakukan untuk memperbaiki aliran listrik ke PLTN Chernobyl yang terputus untuk mencegah kebocoran radiasi nuklir lebih meluas.

Terputusnya aliran daya ke Chernobyl memicu kekhawatiran akan risiko kebocoran radiasi, meski badan pengawas nuklir PBB, International Atomic Energy Agency (IAEA) mengatakan ada cukup air di kolam limbah bahan bakar agar batang bahan bakar cukup dingin untuk menghindari bencana.

“Tidak ada dampak kritis terhadap keselamatan," ujar IAEA terkait putusnya pasokan listrik itu.
Chernobyl memang menjadi momok bagi Eropa, bahkan dunia. Pasalnya pada tahun 1986, Chernobyl pernah menjadi bencana nuklir terbesar, dimana sebuah ledakan telah menewaskan ratusan orang dan menyebarkan awan radioaktif ke barat melintasi Eropa.

Selain Chernobyl, Pasukan Rusia merebut pabrik Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga atom terbesar di Eropa, pada 4 Maret. Dalam proses perebutannya, terjadi kebakaran yang menimbulkan kekhawatiran di Eropa atas kemungkinan bencana nuklir. Insinyur Rusia tiba di Zaporizhzhia pada pekan lalu untuk memeriksa tingkat radiasi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya