Ledakan dekat Gedung Konsulat AS di Erbil, Irak pada Minggu dini hari (13/3). /Net
Gedung Konsulat Amerika Serikat di kota Erbil, Kurdistan, Irak, menjadi target serangan sejumlah roket pada Sabtu malam (13/3) waktu setempat. Otoritas AS dan Irak meyakini serangan tersebut datang dari Iran.
Kantor Berita Irak, INA, mengutip pernyatan Gubernur Erbil, Omed Khoshnaw, menyebutkan beberapa rudal jatuh di daerah itu. Namun tidak jelas apakah sasarannya adalah Konsulat AS atau bandara internasional Erbil di kota itu.
Stasiun televisi
Kurdistan24, yang terletak di dekat Konsulat AS, menayangkan gambar kondisi studio mereka tak lama setelah roket menghantam. Terlihat pecahan kaca dan puing-puing bertebaran di lantai studio itu.
Beberapa warga Erbil juga memposting video yang menunjukkan terjadi beberapa kali ledakan besar. Guncangan akibat ledakan itu terasa hingga rumah mereka.
Seorang pejabat keamanan Irak yang berbicara dengan syarat anonim kepada
Reuters dan
Stripes mengatakan, mereka meyakini Iran sebagai instigator penyerangan ini.
Sementara pejabat AS setempat mengatakan, tidak ada korban militer AS dalam peristiwa Ini, tanpa menjelaskan tentang korban sipil.
Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas tembakan rudal tersebut.
Pada masa lalu, pasukan AS yang ditempatkan di Kompleks Bandara Internasional Erbil kerap menjadi sasaran serangan roket dan drone. Pejabat AS menyalahkan kelompok-kelompok milisi yang bersekutu dengan Iran.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah serangan Israel di dekat Damaskus, Suriah yang menewaskan dua perwira Korps Garda Revolusi Iran. Iran telah mengancam akan melakukan pembalasan.