Berita

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief/Net

Politik

Jokowi Diingatkan, Andi Arief: Jika Amini Alasan Luhut, Potensi jadi Gerbang Kudeta Militer

SABTU, 12 MARET 2022 | 21:45 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Basis alasan yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mestinya tidak dijadikan landasan bagi Presiden Joko Widodo untuk mengamini usulan penundaan pemilu.

Begitu harapan Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, yang disampaikan melalui akun Twitternya pada Sabtu (12/3).

Dalam postingannya, Andi Arief menyindir Jokowi sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan dari kelompok sipil, apabila dirinya tidak tegas usulan penundaan pemilu.


Sebab menurut Andi Arief, ancaman bagi Jokowi sangat besar jika mengamini usulan tunda pemilu.

"Kalau sipil tak sanggup kelola negara dan politik termasuk kekacauan konstitusi sering jadi pintu masuk kudeta militer," ujar Andi Arief.

Lebih dari itu, mantan aktivis 98 ini juga mengingatkan Jokowi terkait maksud terselubung Luhut yang menyampaikan hasil olah big data yang menyebut mayoritas pemilih Partai Demokrat, PDI Perjuangan, dan Partai Gerindra, mendukung pemilu ditunda.

"Jika big data faktanya mendukung kudeta militer tentu harus dicegah. Bukan malah menjadi sumber legitimasi," katanya.

"Terlalu sederhana alasanmu Jorginho," tandas Andi Arief menyindir.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya