Berita

Ketua KPK RI Firli Bahuri/Net

Politik

Berasal dari Keluarga Miskin, Firli Rasakan Kepedihan Rakyat Akibat Mahalnya Minyak Goreng

SELASA, 08 MARET 2022 | 18:59 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri sangat memahami kondisi psikologis masyarakat terhadap langka dan mahalnya minyak goreng saat ini.

“Saya berasal dari keluarga petani miskin, jadi saya sangat merasakan kepedihan dan kesulitan rakyat,” kata Firli kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa sore (8/3).

Sebelumnya, saat menjadi pembicara dalam peluncuran Sistem Informasi Mineral dan Batubara (Simbara) dan penandatanganan MoU Sistem Informasi Terintegrasi dari Kegiatan Usaha Hulu Migas secara virtual, Firli telah menangkap keluhan masyarakat atas persoalan ini, ia mengakui telah menemui sejumlah menteri pengawal pangan dan berencana menemui Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Upaya mengatasi kelangkaan ini, dikatakan Firli dapat dilakukan melalui perbaikan tata kelola niaga komoditas bahan pokok. Sebab, ungkapnya, belum banyak upaya pencegahan korupsi pada sektor tersebut sehingga bisa sangat dimungkinkan kelangkaan disebabkan adanya tindak pidana korupsi.

“Saya mendengar suara dan keluhan masyarakat. Begitu sulitnya minyak goreng. Padahal kita penghasil sawit terbesar,” tanya Firli.

Firli berpendapat ada kekeliruan dalam regulasi export Crude palm oil (CPO) dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Menurut komandan pemberantasan korupsi ini, para pengusaha sawit harus diwajibkan untuk menjual CPO guna memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri.

“Misal untuk minyak goreng kita membutuhkan 10 juta ton, untuk itu dibutuhkan CPO 40 juta. Produk CPO nasional 100 juta maka export hanya diijinkan 60 juta ton. Sehingga kebutuhan dan ketersediaan dalam negeri tidak terganggu,” saran Firli.

Firli menegaskan bahwa KPK ingin berperan dalam menjamin ketersediaan dan ketercukupan kebutuhan masyarakat dengan melakukan koordinasi matang terkait dengan pengaturan ulang tata kelola niaga sembako dan holtikultura.

“Tidak boleh ada kelangkaan beras, cabe, bawang, kedelai, minyak goreng. Kita harus segera bahas dan atur regulasinya. Stock nasional untuk kebutuhan masyarakat tidak boleh terganggu, disinilah bentuk wujud kecintaan kepada tanah air dan bela negara,” demikian Firli.


Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

UPDATE

Hasil Perikanan Indonesia Rambah Pasar Eropa

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 03:53

Irjen TNI Apresiasi BRImo Indonesia Pingpong League Seri 2

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 03:33

Anis Matta: Magelang Ikon Semangat Perjuangan

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 03:16

Terancam Aktivitas Trawl, Nelayan Kecil Minta Pemerintah Bertindak Adil

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 02:57

Tugu Insurance Sabet Dua Penghargaan dari The Finance

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 02:41

Ketua DPD Siap Perjuangkan Kesejahteraan Guru Ngaji

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 02:12

Kompetisi Bumi Berseru Fest Dorong Masyarakat Peduli Lingkungan

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 01:53

Fraksi PKS Minta Perketat Pengawasan Produk Makanan Impor

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 01:35

Pertebal Sinergitas, Danpasmar 2 Sambangi Mapolda Jatim

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 01:18

Prabowo: Bukit Tidar, Pakunya Pulau Jawa

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 00:59

Selengkapnya