Berita

Situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, yang terletak di Zaporizhzhia, Ukraina usai diambil alih oleh pasukan Rusia/Net

Dunia

Rusia Rebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa, AS: Ceroboh!

JUMAT, 04 MARET 2022 | 23:55 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Situasi di Ukraina semakin memanas jelang akhir pekan ini, terutama setelah pasukan Rusia berhasil merebut pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, yang terletak di Zaporizhzhia, Ukraina pada Jumat (4/3).

Perebutan itu berhasil dilakukan setelah lebih dulu diwarnai dengan serangan dari pasukan Rusia.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ukraina menyebut serangan Rusia di pabrik Zaporizhzhia itu sebagai "kejahatan perang".


Sementara itu, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa serangan itu menunjukkan betapa cerobohnya invasi Rusia.

"Itu hanya meningkatkan tingkat potensi bencana ke tingkat yang tidak ingin dilihat siapa pun," katanya kepada CNN.

Terkait dengan perebutan pembangkit listrik tenaga nuklir itu, ada sebuah video yang beredar online dan kemudian diverifikasi oleh Reuters yang menunjukkan satu gedung terbakar dan serentetan peluru dilepaskan di lokasi tersebut. Tidak lama setelahnya, api tampak muncul dan menciptakan asap yang mengepul ke langit di seluruh komplek tersebut.

Sementara itu, pemerintah Ukraina telah melaporkan bahwa beberapa orang tewas dan terluka ketika Rusia menyerang dan menguasai pembangkit listrik tersebut.

Situasi di pembangkit listrik Zaporizhzhia sekarang terkendali dan tidak ada pelepasan radioaktivitas. Di lokasi tersebut, reaktor pun sedang dimatikan, sehingga situasi aman.

Reaktor itu sendiri terlindung dengan baik dan tahan terhadap api atau benturan. Tetapi secara umum, bukan berarti tidak ada kekhawatiran yang muncul.

Seorang pejabat di Energoatom, operator pembangkit nuklir negara Ukraina, mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada pertempuran lebih lanjut dan tingkat radiasi normal. Namun dia mengakui bahwa pihaknya tidak lagi memiliki kontak dengan manajer pembangkit atau kontrol atas bahan nuklirnya.

Kementerian pertahanan Rusia juga mengatakan pabrik itu bekerja secara normal. Mereka menyalahkan api pada "serangan mengerikan" yang dilakukan oleh penyabot Ukraina dan mengatakan pasukannya memegang kendali.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya