Berita

Kerusakan akibat seragan Rusia ke Ukraina/Getty Images

Dunia

Di Forum Tertutup, Pejabat Senior Rusia Minta Maaf Atas Invasi Putin ke Ukraina

SENIN, 28 FEBRUARI 2022 | 08:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Seorang pejabat senior Rusia membuat komentar tidak terduga. Ia meminta maaf atas invasi yang dilakukan oleh negaranya terhadap Ukraina.

Permintaan maaf mengejutkan itu muncul dari mulut seorang ilmuwan senior iklim Rusia yang bekerja di institut hidrologi negara, St. Petersburg bernama Oleg Anisimov.

Hal itu disampaikan Anisimov ketika menghadiri pertemuan virtual Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) yang dihadiri 195 delegasi dari seluruh dunia.

Pertemuan itu berlangsung secara tertutup, tetapi dua sumber anonim mengonfirmasi adanya permintaan maaf itu, seperti dikutip The Independent.

"Izinkan saya menyampaikan permintaan maaf atas nama semua orang Rusia yang tidak dapat mencegah konflik ini," ujarnya.

Dalam laporannya untuk IPCC, Anisimov mengaku kagum dengan delegasi Ukraina yang terus bekerja meski ada invasi.

Komentarnya muncul setelah pidato dari delegasi dari Ukraina, Svitlana Krakovska, yang mengatakan negaranya tidak akan menyerah dan dunia tidak akan menyerah dalam membangun masa depan yang tahan iklim.

“Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan perang di Ukraina memiliki akar yang sama, bahan bakar fosil, dan ketergantungan kita pada mereka," kata Krakovska.

Komentar Krakovska dianggap mengacu pada ketergantungan Eropa pada pasokan gas Rusia. Gas alam dari Rusia menyumbang sepertiga dari konsumsi bahan bakar fosil di benua itu.

Kerentanan terhadap bahan bakar fosil ini telah membuat pejabat Barat ragu-ragu untuk menerapkan sanksi terhadap Rusia yang akan mengganggu pasokan energi.

Rusia melancarkan operasi militer khusus ke Ukraina atas perintah Presiden Vladimir Putin pada 24 Februari. Itu dilakukan setelah Putin mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai negara merdeka.

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Tak Nongol di Patung Kuda

Minggu, 22 September 2024 | 13:26

UPDATE

Undang Parpol, MK Jelaskan Mekanisme Perselisihan Hasil Pilkada

Rabu, 02 Oktober 2024 | 10:03

Rano Karno Pastikan Naturalisasi Diperlukan Timnas Indonesia

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:48

Harga Minyak Dunia Langsung Mendidih Usai Iran Luncurkan Rudal ke Israel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:45

KPK Temukan Uang Tunai saat Geledah Rumah Milik Keluarga Abdul Ghani Kasuba

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:36

Menyambut 77 Tahun Usia Pakistan, Isu Pernikahan Anak Masih Jadi Perhatian

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:23

Nepal Siap Kirim Banyak Tenaga Kerja ke Jepang

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:15

Haji Isam Kembali Sandarkan Alat Berat di Merauke

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:12

Claudia Sheinbaum Dilantik sebagai Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:52

AHY Tendang Bola Persahabatan di HUT Nasional Korsel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:04

Dirjen Bimas Islam Kemenag: 255.989 Tanah Wakaf Tersertifikasi per September 2024

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:02

Selengkapnya