Berita

Vladimir Putin/Net

Dunia

Vucic: Serbia Tolak Sanksi Eropa untuk Rusia

SABTU, 26 FEBRUARI 2022 | 13:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sikap netral akhirnya diambil Pemerintah Serbia atas krisis yang saat ini terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Disampaikan Presiden Aleksandar Vucic pada Jumat (25/2) waktu setempat, Beograd menyatakan posisi mereka bahwa pihaknya tidak akan bergabung dengan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia atas operasi militernya di Ukraina.

"Beograd juga tidak akan mengakui Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Luhansk (LPR) karena menghormati integritas wilayah Ukraina," kata Vucic, seperti dikutip dari RT, Sabtu (26/2).


Pernyataan Vucic datang setelah dirinya melakukan pertemuan dengan dewan keamanan nasional Serbia, mengatakan bahwa Barat telah memberikan tekanan besar pada Beograd untuk mengutuk Moskow.

“Kami menghadapi tekanan dari banyak orang,” kata Vucic.

“Kami membuat keputusan dengan pikiran yang dingin dan tenang, karena kami percaya bahwa menghormati hukum internasional memperkuat posisi kami," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa orang-orang Serbia menganggap Rusia dan Ukraina sebagai satu saudara, dengan mengatakan bahwa menyaksikan apa yang terjadi di antara kedua negara tetangga menjadi tontonan yang sangat sulit diterima.

Pada Kamis (24/2), Moskow mengumumkan dimulainya operasi militernya di Ukraina, mengklaim bahwa itu adalah satu-satunya pilihan yang tersisa untuk membela rakyat di DPR dan LPR dari serangan yang akan segera terjadi.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa operasi itu ditujukan untuk "demiliterisasi" dan "denazifikasi" Ukraina. Sementara Kiev dan sekutu baratnya bersikeras bahwa serangan itu adalah serangan "tidak beralasan" .

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa hanya target militer yang diserang di seluruh negeri.

Posisi Beograd untuk tidak mengakui republik Donbass yang memisahkan diri muncul mengingat provinsi Kosovo milik Serbia, yang diduduki selama kampanye pengeboman NATO yang dipimpin AS di Yugoslavia pada 1999, mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008 dengan dukungan AS. Sementara lebih dari 100 negara, terutama sekutu AS, telah mengakui Kosovo sebagai negara merdeka, baik Beograd maupun Moskow menolak untuk melakukannya.

Kremlin berulang kali mengutip preseden Kosovo ketika berbicara kepada Barat tentang perkembangan di Krimea dan Donbass, yang keduanya memiliki populasi etnis Rusia yang besar dan ikatan sejarah yang kuat dengan Rusia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya