Berita

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin/Net

Dunia

Analis China: Pintu Damai Masih Terbuka, Krisis Rusia-Ukraina akan Berakhir Lewat Negosiasi

SABTU, 26 FEBRUARI 2022 | 06:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Krisis ukraina kemungkinan besar akan berakhir dengan perdamaian jika negosiasi antara Moskow dan Kiev terus diupayakan. Presiden China Xi Jinping menekankan hal itu selama percakapannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (25/2).

Cui Heng, asisten peneliti dari Pusat Studi Rusia di East China Normal University, mengatakan bahwa pernyataan Xi Jinping untuk negosiasi menunjukkan kepada dunia bahwa China adalah kekuatan besar yang  bertanggung jawab dan berkontribusi meredakan krisis.

Hal ini sejalan dengan pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin yang mengatakan pada konferensi pers hari Jumat, bahwa China telah secara aktif mempromosikan penyelesaian politik masalah Ukraina dan menekankan semua pihak terkait harus mematuhi arahan umum penyelesaian politik.

"China akan terus melakukan upayanya sendiri untuk mempromosikan penyelesaian politik masalah Ukraina, dan pendekatan China sangat kontras dengan pendekatan AS yang bertujuan untuk menciptakan krisis dan mengambil manfaat dari krisis," kata Wang.

"Sejarah akan sampai pada kesimpulan yang adil mengenai pendekatan mana yang lebih kondusif bagi keamanan dan stabilitas jangka panjang Eropa," lanjutnya.

Sebelumnya juru bicara Kremlin pada hari Jumat, Rusia siap mengirim delegasi ke Minsk untuk melakukan pembicaraan.

Para analis menyambut baik niat Rusia. Mereka mengatakan kesediaan Putin untuk bernegosiasi dengan Ukraina menunjukkan bahwa pintu damai masih terbuka, dan kemungkinan Rusia dan Ukraina akan menyelesaikan krisis melalui negosiasi, yang tampaknya merupakan langkah mereka selanjutnya.

Sesaat sebelum muncul pesan Kremlin, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak sudah lebih dulu mengatakan kepada Reuters bahwa Ukraina menginginkan perdamaian dan siap untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia, termasuk mengenai status netralnya mengenai NATO.

Mengutip perkembangan tersebut, para analis mengatakan bahwa kedua negara pada akhirnya akan duduk untuk pembicaraan.

"Kunci pembicaraan adalah apakah Ukraina akan membuat posisi yang jelas tentang netralitas dan apakah NATO akan berjanji untuk tidak memperluas pengaruhnya di dekat wilayah Rusia," kata Yang Jin.

Analis mengatakan negosiasi mungkin melibatkan Rusia, Ukraina dan AS karena krisis pada akhirnya adalah krisis antara Rusia dan AS. Sementara Amerika sebagai pihak yang menciptakan krisis dan mengobarkan api memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Mengenai hasil negosiasi, analis China percaya netralitas Ukraina adalah pilihan terbaik untuk Ukraina, Rusia dan Eropa.

"Dan ada kemungkinan bahwa pemerintah Ukraina yang pro-Barat akan mundur dan diganti dengan pemerintah yang pro-Rusia, menandakan bahwa Rusia, Ukraina dan Belarusia akan membentuk persatuan sejarah, budaya dan spiritual yang dipimpin oleh Rusia," kata Li Haidong, profesor Institut Hubungan Internasional Universitas Hubungan Luar Negeri China.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya