Berita

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki/Net

Dunia

Gedung Putih: Separatis Mencoba Lakukan Taktik Operasi Bendera Palsu dan Minta Bantuan Militer Rusia

KAMIS, 24 FEBRUARI 2022 | 13:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Permintaan bantuan militer yang diajukan pemimpin separatis kepada Rusia, mendapat tanggapan sinis dari Gedung Putih.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, permintaan oleh separatis Ukraina untuk bantuan militer Rusia dalam menghadapi apa yang disebut sebagai "agresi" adalah contoh dari operasi "bendera palsu" yang telah diperingatkan oleh Barat.

Operasi Bendera Palsu adalah tindakan mencari kambing hitam. Perbuatan dengan maksud menyamarkan pihak yang sebenarnya bertanggung jawab dan menjadikan pihak lain sebagai kambing hitam.


AS dan sekutunya telah menuduh selama berminggu-minggu bahwa Rusia akan mencoba membuat dalih untuk invasi ke Ukraina melalui penggunaan operasi semacam itu.

Jen Psaki mengatakan pengumuman Kremlin bahwa separatis mencari bantuan "adalah contoh" dari operasi semacam itu.

"Kami akan terus menyebut apa yang kami lihat sebagai operasi bendera palsu atau upaya untuk menyebarkan informasi yang salah tentang status sebenarnya di lapangan,” katanya.

Pada Rabu (23/2) Kremlin mengumumkan bahwa pemimpin Donetsk dan Luhansk melalui pesan tertulis meminta Presiden Vladimir Putin untuk memukul mundur pasukan Ukraina.

Disebutkan bahwa pasukan Ukraina telah memberikan ancaman sambil terus merangsek memasuki wilayah Donetsk, membuat warga sipil ketakutan dan lari meninggalkan rumah mereka.

Menghindari semakin banyaknya korban berjatuhan, maka separatis meminta bantuan Rusia untuk membuat pasukan Ukraina meletakkan senjata dan pulang ke rumah.

Pemimpin separatis juga mengatakan bahwa selama beberapa minggu terakhir pasukan Ukraina meluncurkan tembakan ke beberapa titik di wilayah Donbas sehingga merusak fasilitas umum.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya