Berita

Presiden Polandia Andrzej Duda/Net

Dunia

Krisis Ukraina: Polandia Ancam Batasi Perjalanan Seluruh Warga Rusia

KAMIS, 24 FEBRUARI 2022 | 07:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ancaman sanksi keras untuk Rusia termasuk pembatasan perjalanan kepada semua warga negaranya kemungkinan akan diterapkan oleh Polandia, menyusul langkah terbaru yang diambil Presiden Vladimir Putin terhadap Ukraina.

Begitu disampaikan Presiden Polandia Andrzej Duda selama kunjungannya ke Kiev pada Rabu (23/2) waktu setempat.

Duda melayangkan sanksi anti-Rusia yang keras dalam komentarnya kepada media setelah dia dan mitranya dari Lithuania, Gitanas Nauseda, bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membahas krisis yang sedang berlangsung.


“Sayangnya, sanksinya harus sangat kuat. Saya, sebagai tetangga Rusia �" karena Polandia berbatasan dengan wilayah Kaliningrad �" akan melakukan ini dengan penyesalan, berbicara mendukung sanksi, yang, misalnya, akan memblokir peluang perjalanan bagi warga Rusia,” kata Duda, seperti dikutip dari RT, Kamis (24/2).

Pemimpin Polandia itu mengklaim bahwa perilaku Presiden Rusia Vladimir Putin dan otoritas negara itu mendorong negara itu kembali ke masa Soviet.

“Kami menyerukan kepada Rusia untuk mengurangi dan menarik pasukan militernya yang terkonsentrasi di sekitar perbatasan Ukraina dan segera menahan diri dari aksi militer lebih lanjut,” ujar Duda.

Gelombang baru sanksi anti-Rusia datang setelah Moskow bergerak untuk mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Luhansk (LPR). Kedua negara memisahkan diri dari Kiev pada tahun 2014, menyusul peristiwa Maidan yang membuat pemerintah Ukraina yang terpilih secara demokratis digulingkan.

Menjelaskan keputusan untuk mengakui republik, Putin mengklaim itu adalah satu-satunya pilihan untuk melindungi orang-orang yang tinggal di sana, mengingat bahwa pihak berwenang Kiev belum menerapkan perjanjian Minsk 2014-15 yang memberikan peta jalan keluar dari krisis.

Dia bersikeras bahwa Ukraina telah bersiap untuk perang, berusaha untuk meluncurkan "Blitzkrieg" (sebuah metode perang secara cepat yang diujungtombaki oleh infantri dengan kendaraan lapis baja) terhadap dua wilayah tersebut..

Kiev telah membantah berusaha menyerang, menuduh pemberontak menembaki diri mereka sendiri dan meledakkan infrastruktur mereka sendiri untuk menjebak pasukan Ukraina.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya