Berita

Ilustrasi/Ft: Liputan 6

Dunia

Pengaruhi Minat Wisatawan, Pengusaha Pariwisata Thailand Sesalkan Penerapan Pembatasan Level 4 Covid-19

RABU, 23 FEBRUARI 2022 | 10:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Pemerintah Thailand menaikkan tingkat kewaspadaan Covid-19 ke Level 4 disesalkan sejumlah pelaku usaha pariwisata.

Mereka mengatakan alih-alih membatasi kegiatan perjalanan, kebijakan negara seharusnya memungkinkan orang untuk hidup dengan virus.

Chamnan Srisawat, Presiden Dewan Pariwisata Thailand, mengatakan peringatan Covid-19 yang baru akan meningkatkan kecemasan di antara orang-orang dan inkonsistensi dalam operasi bisnis karena permintaan berfluktuasi.


"Ini adalah situasi yang paling mengkhawatirkan bagi sektor pariwisata," katanya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (23/2).

"Peringatan baru yang mendorong orang untuk menghindari perjalanan antar provinsi yang tidak penting tidak berbeda dengan semi-lockdown sebelumnya, yang juga berdampak pada industri," kata Chamnan.

Charman mengatakan, tindakan tegas yang memungkinkan kegiatan ekonomi berjalan seperti biasa diperlukan setelah negara itu menghadapi pandemi selama dua tahun.

“Karena pariwisata sangat bergantung pada kepercayaan dan kebijakan pemerintah, tindakan apa pun dari pihak berwenang harus konsisten dan menghindari kesalahan yang sering dilakukan agar industri pariwisata pulih dalam jangka panjang,” katanya.

Dia mengatakan Thailand dapat belajar dari negara lain yang memungkinkan orang untuk hidup normal dan sekaligus pulih dari krisis.

"Misalnya, Maladewa memprioritaskan ekonomi dengan membuka kembali sepenuhnya dan melihat kedatangan turis melampaui level 2019," kata Chamnan.

Sementara Presiden Asosiasi Perjalanan Domestik Thanapol Cheewarattanaporn mengatakan pemerintah seharusnya fokus pada jumlah kematian dan kasus parah, sambil meluncurkan rencana kesehatan masyarakat yang konkret untuk menenangkan kecemasan masyarakat.

"Pencarian proaktif untuk orang yang menular sangat penting untuk menghentikan virus yang sangat menular dan dapat membantu meratakan kurva," katanya.

"Pemerintah harus mengadopsi langkah-langkah pencegahan lainnya, seperti mendistribusikan alat uji antigen (ATK) mingguan gratis kepada 50 juta orang selama sebulan dan mendirikan tempat uji ATK di komunitas, pasar segar atau titik angkutan umum massal," lanjut Thanapol.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya