Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net
Kementerian Luar Negeri Ukraina siap memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia. Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan dia akan mempertimbangkan usulan kementerian tersebut, menyusul kekecewaan Kiev terhadap langkah Kremlin baru-baru ini.
"Saya telah menerima permintaan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia. Saya akan mempelajarinya," katanya saat konferensi pers bersama dengan Presiden Estonia Alar Karis di Kiev pada Selasa (22/2).
Ia menambahkan, serangan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial di negaranya semakin meningkat.
Peristiwa kemarin (pengakuan kedaulatan Donetsk oleh Rusia) adalah 'langkah eskalasi di pihak Rusia', katanya. Ia mengingatkan bahwa Ukraina baru-baru ini menawarkan untuk menyelesaikan semua masalah melalui negosiasi.
“Kami memahami semua risikonya. Kami kembali menyerukan kepada Rusia untuk menyelesaikan masalah ini melalui dialog, untuk duduk di meja perundingan," kata Zelensky.
"Kami siap untuk bertemu di tempat mana pun. Dalam beberapa bulan terakhir, kami telah mengadakan konsultasi dengan hampir semua pemimpin. Baik UE, AS, Inggris, Jerman, Prancis, dan lain-lain. Namun, jawaban itu datang kenarin. Ukraina harus menanggapi ini dengan membela kedaulatan dan negara kami," tambahnya,
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan dua entitas yang memproklamirkan diri di wilayah yang diduduki di Donetsk dan Luhansk di Ukraina, pada Senin (21/2). Langkah itu menimbulkan amarah dari Ukraina dan negara-negara Eropa.
Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergey Kislitsa, mengatakan, ketika ditanya tentang kemungkinan pemutusan hubungan diplomatik dengan Rusia, bahwa keputusan yang akan dibuat tidak boleh emosional atau dramatis. -pertimbangan keputusan."
Pada September 2021, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan bahwa hubungan diplomatik dengan Rusia seharusnya diputuskan pada 2014. Namun, pada Januari 2021, ia justru mengatakan bahwa langkah seperti itu sama saja dengan "hukuman mati".