Berita

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net

Dunia

Zelensky akan Pertimbangkan Usulan Pemutusan Hubungan Diplomatik dengan Rusia

RABU, 23 FEBRUARI 2022 | 07:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian Luar Negeri Ukraina siap memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia. Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan dia akan mempertimbangkan usulan kementerian tersebut, menyusul kekecewaan Kiev terhadap langkah Kremlin baru-baru ini.

"Saya telah menerima permintaan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia. Saya akan mempelajarinya," katanya saat konferensi pers bersama dengan Presiden Estonia Alar Karis di Kiev pada Selasa (22/2).

Ia menambahkan, serangan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial di negaranya semakin meningkat.


Peristiwa kemarin (pengakuan kedaulatan Donetsk oleh Rusia) adalah 'langkah eskalasi di pihak Rusia', katanya. Ia mengingatkan bahwa Ukraina baru-baru ini menawarkan untuk menyelesaikan semua masalah melalui negosiasi.

“Kami memahami semua risikonya. Kami kembali menyerukan kepada Rusia untuk menyelesaikan masalah ini melalui dialog, untuk duduk di meja perundingan," kata Zelensky.

"Kami siap untuk bertemu di tempat mana pun. Dalam beberapa bulan terakhir, kami telah mengadakan konsultasi dengan hampir semua pemimpin. Baik UE, AS, Inggris, Jerman, Prancis, dan lain-lain. Namun, jawaban itu datang kenarin. Ukraina harus menanggapi ini dengan membela kedaulatan dan negara kami," tambahnya,

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan dua entitas yang memproklamirkan diri di wilayah yang diduduki di Donetsk dan Luhansk di Ukraina, pada Senin (21/2). Langkah itu menimbulkan amarah dari Ukraina dan negara-negara Eropa.

Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergey Kislitsa, mengatakan, ketika ditanya tentang kemungkinan pemutusan hubungan diplomatik dengan Rusia, bahwa keputusan yang akan dibuat tidak boleh emosional atau dramatis. -pertimbangan keputusan."

Pada September 2021, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan bahwa hubungan diplomatik dengan Rusia seharusnya diputuskan pada 2014. Namun, pada Januari 2021, ia justru mengatakan bahwa langkah seperti itu sama saja dengan "hukuman mati".

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya