Berita

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte/Net

Dunia

Parlemen Belanda Ajak Eropa dan Amerika Bersatu Jatuhkan Sanksi Keras kepada Rusia

RABU, 23 FEBRUARI 2022 | 06:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kedaulatan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Luhansk (LPR) ikut menyulut kemarahan Pemerintah Belanda.

Sejumlah anggota majelis rendah parlemen Belanda bahkan sudah mendesak negara-negara Eropa agar bersama-sama Amerika Serikat menjatuhkan sanksi keras terhadap Rusia.

"Situasi di perbatasan antara Ukraina dan Rusia mengerikan. Eropa harus berdiri berdampingan dengan Amerika Serikat dan bersama-sama memberikan tanggapan tegas. Sanksi berat harus diterapkan," kata Agnes Mulder dari Partai Christian Democratic Appeal (CDA) di akun Twitternya, seperti dikutip dari AP, Selasa (22/2).


Desakan sanksi juga datang karean Moskow mengirim "misi perdamaian" ke wilayah Luhansk dan Donetsk.

Menurut anggota parlemen dari Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (VVD) Ruben Brekelmans, dengan dalih "misi perdamaian", Rusia akan mengirim tank dan tentara Rusia melintasi perbatasan Ukraina.

"Fase baru dalam perang ini telah dimulai. Tidak seorang pun di Uni Eropa harus memiliki keraguan lagi tentang sanksi yang cepat dan tegas terhadap Rusia,” tegas Brekelmans.

Sementara Sjoerd Sjoerdsma dari Partai Demokrat 66 (D66) mengatakan tidak ada pilihan lain yang harus dijatuhkan ke Rusia selain sanksi.

“Setelah pidato perang halusinasi Putin, hanya ada satu pilihan: sanksi,” ujar Sjoerdsma.

Pada Senin malam, Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan bahwa Uni Eropa akan mengumumkan "paket sanksi terbatas" terhadap orang-orang Rusia yang terlibat dalam mengakui kemerdekaan dua wilayah pemberontak di Ukraina timur.

“Jika Rusia benar-benar menginvasi negara tetangganya, sanksi besar-besaran akan menyusul," kata Rutte.

Putin mengumumkan pengakuan kedaulatan Luhansk dan Donetsk dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin (21/2) waktu setempat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya