Berita

Presiden Rudia Vladimir Putin/Net

Dunia

Senator AS: Putin adalah Preman yang Mengganggu Ketertiban dan Hancurkan Demokrasi

SELASA, 22 FEBRUARI 2022 | 07:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Presiden Rusia yang secara resmi mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai negara merdeka mendapat tanggapan serius dari Senator Carolina Selatan, Lindsey Graham.

Dalam sebuah pernyataan di Twitter pada Senin (21/2), Graham bahkan menyebut Putin sebagai "preman" dan menuding pemimpib Rusia itu merusak demokrasi.

"Ketika sampai pada preman seperti Putin yang mengganggu ketertiban dunia dan menghancurkan demokrasi," tulis Graham, setelah pengakuan Putin atas dua faksi separatis Ukraina sebagai negara merdeka, seperti dikutip dari AFP, Selasa (22/2).


"Sudah cukup," lanjutnya.

Pengakuan resmi Putin atas Donetsk dan Luhansk sebagai negara merdeka diperkirakan akan memperburuk konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina. Prediksi ini disebabkan oleh fakta bahwa perpisahan mereka mengarah pada Perjanjian Minsk 2015 yang mengakhiri perang Ukraina pada tahun yang sama.

"Keputusan Putin untuk mendeklarasikan Donetsk timur dan Luhansk sebagai wilayah independen di Ukraina merupakan pelanggaran terhadap Perjanjian Minsk dan deklarasi perang terhadap rakyat Ukraina," lanjut sang senator, meskipun deklarasi perang resmi belum dibuat oleh kedua  negara.

"Keputusannya harus segera dibalas dengan sanksi tegas untuk menghancurkan rubel dan menghancurkan sektor minyak dan gas Rusia," tulisnya.

Sanksi yang diminta Graham mungkin akan segera datang.

Menurut pernyataan baru dari Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, Gedung Putih diperkirakan akan mengumumkan Perintah Eksekutif baru yang memblokir investasi, perdagangan, dan pembiayaan baru oleh orang-orang AS ke Donetsk dan Luhansk.

"Untuk lebih jelasnya: langkah-langkah ini terpisah dan akan menjadi tambahan dari langkah-langkah ekonomi yang cepat dan berat yang telah kami persiapkan dalam koordinasi dengan Sekutu dan mitra jika Rusia menginvasi Ukraina lebih lanjut," tulis Graham.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya