Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin/Net

Dunia

Putin Tandatangani Dekrit Pengakuan Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, Uni Eropa Meradang

SELASA, 22 FEBRUARI 2022 | 06:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengakuan Rusia atas kedaulatan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Luhansk (LPR) membangkitkan kemarahan para pemimpin negara Eropa.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen termasuk di antara pemimpin pertama yang bereaksi terhadap pengumuman Presiden Rusia Vladimir Putin yang baru saja menandatangani dekrit pengakuan kemerdekaan dua wilayah di Ukraina timur yang dikuasai separatis itu.

Von der Leyen menegaskan bahwa pengakuan kemerdekaan DPR dan LPR adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, integritas wilayah Ukraina, dan perjanjian Minsk. Ia pun menyatakan solidaritasnya terhadap Ukraina.


"Uni Eropa dan mitranya dengan tegas menyatakan akan bersatu dalam solidaritas dengan Ukraina," ujarnya, seperti dikutip The Moscow Times.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson beraksi sama. Ia menggambarkan pengakuan atas republik-republik yang memisahkan diri itu sebagai pelanggaran hukum internasional dan pertanda buruk.

Ia mengungkapkan kekecewaan sekaligus kemarahannya atas keputusan Putin.

"Ini adalah pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan integritas Ukraina. Ini adalah penolakan dari proses Minsk dan perjanjian Minsk dan saya pikir itu pertanda buruk dan tanda yang sangat gelap," katanya,
berbicara pada konferensi pers di London ketika Presiden Putin masih berpidato di depan negara.

Johnson kemudian mengatakan Inggris perlu mempertimbangkan apa yang akan mereka lakukan sebagai dukungan untuk Ukraina.

Putin pada Senin (21/2) membuat pengumuman untuk mengakui wilayah separatis DPR dan LPR, dalam pidato panjang yang disiarkan televisi pemerintah. Ia juga memaparkan ancaman dari negara-negara Barat yang kian meningkat terhadap Rusia, dan mengatakan pasukan Ukraina dan NATO berpotensi menyerang Rusia dengan rudal dalam beberapa waktu mendatang.

Mengakhiri pidatonya, Putin pun menandatangani dekrit untuk secara resmi mengakui kemerdekaan dua wilayah yang dikuasai pemberontak itu. Ia meminta parlemen Rusia untuk meratifikasi keputusannya sesegera mungkin.

Negara-negara Eropa dan Amerika menyerukan penolakan atas keputusan Putin.

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron keduanya meminta dewan keamanan negara untuk mengadakan pertemuan darurat mengingat berita dari Kremlin.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa pengakuan Moskow atas kemerdekaan wilayah separatis akan menjadi pelanggaran sepihak terhadap perjanjian Minsk.

Diplomat top Uni Eropa Josep Borrell sebelumnya telah mengancam sanksi yang lebih keras terhadap Rusia jika situasinya meningkat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya