Berita

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

Arya Fernandez: Jika Elektabilitas Puan Terus di Bawah Ganjar, Megawati akan Berpikir Panjang

SABTU, 19 FEBRUARI 2022 | 04:39 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak akan rela jika harus kalah pada pemilu selanjutnya dengan mengusung Puan Maharani yang memiliki elektabilitas dan akseptabilitas kurang moncer seperti Ganjar Pranowo.

Hal itu disampaikan analis politik CSIS, Arya Fernandez, dalam acara diskusi politik Indonesia Point Seri 4 bertemakan "Bedah Komunikasi Politik Puan Maharani" yang dilakukan secara hybrid, Jumat (18/2).

"Iya dia (Puan) punya partai PDIP yang bisa langsung mencalonkan, tapi Bu Mega tentu akan berpikir panjang juga, dia pasti akan berpikir strategik dan percaya betul pada survei opini publik,” kata Arya.


Menurutnya, peluang Puan menjadi calon presiden akan berat. Puan harus realistis dengan elektabilitas serta akseptabilitasnya saat ini untuk tidak terlalu ngoyo menjadi calon presiden.

"Nah jadi apalagi PDIP punya keinginan untuk mencapai hattrick, dengan kondisi elektoral seperti itu saya sih menduga mungkin dia bisa saja dicalonkan tapi potensinya untuk menang itu masih berat. Jadi yang paling realistis dilakukan sekarang itu adalah memikirkan ulang untuk menjadi capres,” ucapnya.

“Untuk menurunkan pada level cawapres itu mungkin jauh lebih realistis bagi seorang Puan,” imbuhnya.

Puan saat ini bersaing sangat berat dengan kepala daerah yang memiliki elektabilitas dan akseptabilitas tinggi di mata publik, salah satunya dengan saudaranya sendiri di PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

“Dia akan berhadapan dengan kepala kepala daerah yang grupnya itu jauh sekali, misalnya dengan Ganjar gap-nya sudah 20 persen dengan Prabowo mungkin 15 persen, Anies mungkin di atas 20 juga berat sekali, dan apa yang dilakukan Puan selama ini belum berkontribusi pada peningkatan elektabilitasnya,” tutup Arya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya