Berita

Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko/Net

Dunia

Lukashenko: Barat Gunakan Tangan Orang Lain untuk Kepentingan Mereka

SELASA, 15 FEBRUARI 2022 | 06:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tidak ada perang di perbatasan Ukraina, dan bahwa berita tentang invasi dan krisis Ukraina sengaja digaungkan oleh Barat demi keuntungan mereka sendiri.

Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko  dalam sebuah pernyataannya pada Senin (14/2) menekankan bahwa Barat sengaja memicu konflik ini dengan memanfaatkan Ukraina. Ukraina dijadikan 'tumbal' sehingga mereka tidak perlu mengorbankan diri mereka sendiri

"Ukraina mulai menentang haluan bersama Barat. Anda lihat, saya tahu pasti, apa yang dibutuhkan Barat di sini hari ini: mereka perlu memicu konflik," kata Lukashenko selama pertemuan dengan politisi Ukraina ,Alexander Moroz, menurut layanan media BelTA.


"Anda tahu, mereka (Barat) menggunakan tangan orang lain. Bagi mereka, lebih baik bertarung dengan tangan orang lain, nyawa orang lain: biarkan Ukraina, Rusia, Belarusia mati," ujar Lukashenko.

Barat terus berbicara tentang invasi Rusia ke Ukraina. Padahal, invasi itu sendiri tidak ada. Namun, bukan tidak mungkin bila akhirnya invasi itu benar-benar terlaksana setelah banyaknya unsur yang mendorong itu terjadi ditambah dengan derasnya pemberitaan yang tidak benar.

"Dengar, jika kita merencanakan perang melawan Ukraina, media akan berperilaku sangat berbeda. Karena media adalah bombardir perang modern," Lukashenko mengingatkan.

Menurutnya, "jeritan tentang perang di Ukraina" sempat tenang sejenak. Namun lagi-lagi Amerika muncul dan memompa kembali histeria itu.

"Jelas, kan? Siapa yang membutuhkan perang ini?" tukas Lukashenko.

Belarusia perlu melakukan penyelamatan terutama untuk negaranya, ketika perang benar-benar terjadi.

"Sebelum histeria ini, kami membuat keputusan untuk mengadakan latihan militer di selatan negara kami. Kami harus melakukannya sebagai persiapan jika perang benar-benar terjadi. Belum lagi mengenai masuknya senjata, buronan dari tokoh oposisi, pendirian kamp... terus terang saja, penyabot ini datang dari hal-hal seperti itu," katanya, menambahkan bahwa itu  menjadi alasan mengapa otoritas Belarusia memutuskan untuk memperkuat bagian perbatasannya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya