Berita

Duta Besar Ukraina untuk Inggris Vadym Prystaiko /Net

Dunia

Dubes Ukraina untuk Inggris: Terancam Rusia, Kiev Mungkin Batalkan Niat Masuk NATO

SENIN, 14 FEBRUARI 2022 | 16:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Niat Ukraina untuk bergabung dengan aliansi NATO yang dipimpin Amerika Serikat mungkin tidak akan tercapai mengingat krisis yang saat ini terjadi dengan negara tetangganya, Rusia.

Hal itu terungkap dalam wawancara terbaru antara Duta Besar Ukraina untuk Inggris Vadym Prystaiko bersama BBC Radio 5 Live pada Minggu (13/2).

Ditanya oleh presenter Stephen Nolan apakah negaranya berpikir untuk tidak bergabung dengan NATO untuk mencegah perang, Prystaiko tidak memungkiri kemungkinan tersebut.


"Mungkin saja. Anda tahu, terutama (setelah) diancam seperti itu, diperas oleh itu, dan didorong ke sana," jawabnya, seperti dikutip dari RT, Senin (14/2).

Dia kemudian mengungkapkan bahwa beberapa perwakilan dari blok militer juga mendukung opsi itu.

“Anda tahu, kadang-kadang kami akan mendengar suara dari NATO seperti ini: 'Teman-teman, mungkin, sungguh, kami akan menghindari…'” kata duta besar itu, mengakhiri kalimatnya.

Namun, Prystaiko kemudian menyesali fakta bahwa Ukraina bukan bagian dari aliansi militer saat ini, tidak seperti beberapa negara lain yang berbatasan dengan Rusia.

Dia mencatat bahwa Kiev harus menghadapi sendiri jika krisis seperti saat ini berubah menjadi konflik militer.

“Kami akan tetap tidak dilindungi oleh siapa pun, oleh teman mana pun, tidak menjadi anggota aliansi mana pun, ketika semua orang, semua tetangga kami, sudah berada dalam organisasi,” kata diplomat itu, merujuk pada Polandia, Republik Slovakia, Rumania, Bulgaria, dan Turki.

Dia berpendapat bahwa status negara-negara ini sebagai negara anggota NATO “tidak mengubah keamanan Rusia,”, dan bersikeras bahwa “penambahan” Ukraina juga tidak akan mengubahnya.

Moskow telah berulang kali membunyikan alarm atas ekspansi NATO ke arah timur, merujuk ke Rumania, misalnya, sebagai "pos terdepan NATO" dan ancaman langsung terhadap keamanan Rusia setelah Bucharest setuju untuk menampung elemen sistem anti-rudal NATO di wilayahnya.

Washington dan NATO sebelumnya menolak tuntutan utama Rusia untuk jaminan tertulis bahwa blok militer yang dipimpin AS tidak akan memperluas lebih dekat ke perbatasannya, sementara Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa Kremlin tidak memiliki hak veto atas tawaran NATO di Kiev.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya