Berita

Koala merupakan salah satu satwa yang ikut terdampak akibat kebakaran hutan yang pernah terjadi di Australia beberapa tahun lalu/Ilustrasi RMOL

Dunia

Populasi Menurun, Australia Menetapkan Koala Sebagai Spesies yang Terancam Punah

JUMAT, 11 FEBRUARI 2022 | 23:53 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Binatang apa yang khas dari Australia? Selain kanguru, binatang lain yang biasanya disebut adalah koala.

Sayangnya, koala kini resmi ditetapkan oleh pemerintah Australia sebagai spesies yang terancam punah. Hal ini bisa terjadi lantaran adanya tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada habitat pohon eucalyptus marsupial di seluruh negara bagian timur negara itu.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (11/2), Menteri Lingkungan Sussan Ley mengatakan akan ada peningkatan perlindungan untuk Koala di New South Wales, Queensland dan Australian Capital Territory (ACT).

“Dampak kekeringan yang berkepanjangan, diikuti oleh kebakaran hutan musim panas yang gelap, dan dampak kumulatif dari penyakit, urbanisasi, dan hilangnya habitat selama dua puluh tahun terakhir telah menyebabkan saran tersebut,” kata Ley dalam sebuah pernyataan.

Isu mengenai potensi kepunahan koala telah disuarakan sebelumnya oleh sejumlah konservasionis. Mereka telah lama menyerukan lebih banyak dukungan untuk koala di tengah penurunan dramatis dalam populasi di seluruh negeri.

WWF-Australia, Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) dan Humane Society International sudah pernah mengusulkan daftar tersebut kepada pemerintah pada April 2020 setelah penelitian menemukan penurunan populasi sekitar 50 persen di Queensland sejak 2001, dan 62 persen di New South Wales.

Dengan perubahan status terbaru itu, pihak WWF-Australia mengakui bahwa itu merupakan hasil yang pahit tetapi merupakan langkah kritis untuk membalikkan penurunan populasi koala tersebut.

“Status koala yang terancam punah berarti mereka dan rumah hutan harus diberikan perlindungan yang lebih besar di bawah undang-undang lingkungan nasional Australia,” begitu pernyataan sikap kelompok itu di Twitter.

“Ini tidak hanya akan melindungi hewan ikonik tetapi banyak spesies lain yang hidup bersama mereka," sambung pernyataan yang sama seperti dimuat Al Jazeera.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Anis Matta hingga Fahri Hamzah Hadir di Pelantikan Pengurus Partai Gelora 2024-2029

Sabtu, 22 Februari 2025 | 15:31

Fitur Investasi Emas Super Apps BRImo Catatkan Transaksi Rp279,8 miliar

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:48

Adian Napitupulu hingga Ahmad Basarah Merapat ke Rumah Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:35

Muslim LifeFair Bantu UMKM Kota Bekasi Naik Kelas

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:28

AS Ancam Cabut Akses Ukraina ke Starlink jika Menolak Serahkan Mineral Berharga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:12

Kapolri Terbuka dengan Kritik, Termasuk dari Band Sukatani

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:58

Himbara Catat Kinerja Solid di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:56

Mendagri: Kepala Daerah Bertanggung Jawab ke Rakyat, Bukan Partai

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:21

Jual Ribuan Konten Porno Anak Via Telegram, Pria Ini Diringkus Polisi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:11

Trump Guncang Pentagon, Pecat Jenderal Brown dan 5 Perwira Tinggi Sekaligus

Sabtu, 22 Februari 2025 | 12:36

Selengkapnya