Berita

Presiden Joko Widodo saat meresmikan tujuh pelabuhan di Danau Toba, Sumatera Utara/Repro

Politik

Luhut Teleponan saat Presiden Jokowi Pidato, Pengamat: Luar Biasa Berani

MINGGU, 06 FEBRUARI 2022 | 00:22 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Momen saat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menerima telepon Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato jadi sorotan keras masyarakat.

Hal itu terlihat dalam rekaman video saat Jokowi meresmikan tujuh pelabuhan penyeberangan dan empat kapal motor penumpang (KMP) di Danau Toba, Sumatera Utara pada Rabu lalu (2/2).

Saat peresmian tersebut, Jokowi didampingi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Bupati Toba Poltak Sitorus, dan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga.

Menurut pengamat sosial dan politik, Adian Radiatus, aksi Luhut yang menerima telepon saat Presiden Jokowi berpidato menjadi sesuatu yang menunjukkan keberanian yang luar biasa secara etika protokoler kepresidenan.

"Apalagi bila ternyata itu telepon keluar," kata Adian dalam keterangan yang diterima Kantor Berita RMOLJakarta, Sabtu (5/2).

Karena itulah, Adian menyarankan publik mencari tahu penyebab sebenarnya Luhut bertelepon saat Jokowi berpidato.

"Kemungkinan sang menteri yang selama ini paling berkepentingan menjaga keselamatan Presiden dimanapun berada tentu kesiagaannya sangat tinggi," ucapnya.

Adian pun menduga itu merupakan telepon masuk yang sifatnya sangat penting seperti 'high report' dari petugas lapangan untuk menginformasikan segala hal yang berkaitan dengan agenda Presiden berikutnya.

"Apakah sungguh aman dari sisi pengamanan atau harus ada perubahan. Dan sudah menjadi rahasia publik, Menteri Luhut adalah akses yang otoritasnya kepada Presiden Jokowi demikian tinggi," terang Adian.

Adian juga berpandangan, aksi Luhut itu bukan secara sengaja ingin mengabaikan Presiden Jokowi. Sayang, dia tidak menyadari hal itu akan ditonton jutaan pasang mata.

"Untuk menjaga marwah dan martabat kepresidenan alangkah sportifnya bila Menko Luhut memberi klarifikasi singkat dan bagaimanapun kata 'maaf' patut disampaikan kepada Presiden tanpa harus 'ditegur' gegara urusan sesama tugas negara," demikian Adian.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya