Berita

Vaksinasi adalah salah satu upaya yang didorong oleh pemerintah Iran untuk menekan potensi penularan Covid-19/Net

Dunia

Kasus Covid-19 Melonjak di Iran Jelang Peringatan Revolusi Islam 1979

RABU, 26 JANUARI 2022 | 18:04 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Setelah sempat mengalami periode yang relatif tenang, Iran kembali mengalami peningkatan jumlah infeksi Covid-19 yang mengkhawatirkan. Hal ini didorong oleh penyebaran varian Omicron yang semakin masif di negara tersebut.

Sebelumnya, Iran sempat menyaksikan masa 47 hari angka penularan Covid-19 tidak begitu tinggi. Namun pekan ini, negara itu kembali harus menghadapi lonjakan kasus.

Sebagian besar kota di seluruh wilayah Iran sebenarnya rata-rata masih memiliki klasifikasi terendah, yakni ditandai dengan warna biru di peta penyebaran Covid-19. Namun sejumlah wilayah lainnya mulai ditandai dengan warna orange dan kuning yang berarti peningkatan kasus mulai siginifikan.


Sementara itu, ada satu wilayah yang diklasifikan dengan tingkat alarm tertinggi Covid-19 yakni warna merah di Kabupaten Ardakan di provinsi tengah Yazd, Iran karena lonjakan kasus yang pesat.

Kasus terdaftar harian Covid-19 di Iran sendiri melonjak dari 700 kasus pada awal Januari menjadi lebih dari 9.000 kasus pada Selasa (25/1).

Meski begitu, Iran tetap menjadi negara yang paling parah terkena dampak pandemi Covid-19 di kawasan Timur Tengah. Negara itu secara resmi mencatat lebih dari 132 ribu kematian dan 6,2 juta kasus Covid-19.

Lonjakan kasus Covid-19 terbaru di Iran didorong oleh varian Omicron. Negara itu melaporkan infeksi Omicron pertamanya pada 19 Desember lalu.

Kemudian pada awal pekan ini, sejumlah pejabat mengatakan mereka telah mengkonfirmasi total 3.466 kasus dari varian yang menyebar cepat.

“Ini adalah saran tegas kami bahwa dalam waktu singkat minggu-minggu tersisa ke puncak virus corona berikutnya, orang menyelesaikan vaksinasi mereka sehingga mereka akan menghadapi ancaman yang terbatas,” kata kepala komite ilmiah dari gugus tugas anti-coronavirus nasional, Hamidreza Jamaati seperti dikabarkan Al Jazeera pada Rabu (26/1).

Lonjakan infeksi baru-baru ini terjadi ketika Iran sedang bersiap untuk mengadakan perayaan 10 hari selama peringatan revolusi Islam 1979 yang akan dimulai pada 1 Februari mendatang.

Perayaan tersebut pada tahun lalu hanya dilakukan dengan menggunakan mobil dan sepeda motor. Namun perayaan tahun ini diperkirakan akandiberlakukan acara tatap muka.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi memperingatkan bahwa beberapa pembatasan dapat diterapkan kembali jika situasinya memburuk, tanpa menyebutkan tindakan spesifik apa pun.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya