Berita

Asosiasi Angkutan Material Banyuwangi (AMBI) geruduk kantor Polresta Banyuwangi, Jawa Timur/Ist

Nusantara

Jadi Korban Operasi Tambang Ilegal, AMBI Geruduk Polresta Banyuwangi

SENIN, 24 JANUARI 2022 | 00:45 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Ratusan sopir dump truk yang tergabung dalam Asosiasi Angkutan Material Banyuwangi (AMBI) menggeruduk kantor Polresta Banyuwangi, Jawa Timur, untuk adukan oknum polisi yang jadi "backup" tambang pasir ilegal.

Para sopir yang tergabung dalam Pilot Project Indonesia yang digagas oleh organisasi Persatuan Dump Truk Banyuwangi (Perdumpwangi) ini mengaku menjadi korban atas ulah oknum tersebut.

"Kami yang mendukung sepenuhnya pemerintah, akan tetapi justru nasib kami yang menjadi korban dari semua yang telah dilakukan pihak terkait. Khususnya oknum pejabat Polresta Banyuwangi," ucap koordinator aksi M. Ridwan dalam keterangannya, Minggu (23/1).


Selain itu, mereka juga meminta tambang galian C yang ada di Banyuwangi agar ditata serta diarahkan, untuk kemaslahatan Banyuwangi kedepannya.

"Kita tidak menuntut tambang-tambang itu ditutup. Namun kita menuntut supaya ditata. Akan tetapi fakta di lapangan, justru tambang-tambang yang ada di Banyuwangi, dirasa diarahkan kepada tujuan yang berbanding terbalik dengan apa yang kita harapkan," katanya.

Menurutnya, fakta di lapangan tambang-tambang kecil diinjak-injak, sedangkan tambang yang besar justru dibiarkan beroperasi.

"Tidak pernah ada penegasan, tidak pernah ada penindakan, walaupun kita sudah berkali-kali melaporkan," tegasnya.

Ridwan mendesak Polresta Banyuwangi agar memproses hukum tambang-tambang ilegal dan oknum polisi yang melindungi praktek-praktek pelanggaran hukum itu.

Pasalnya, lanjut Ridwan, ulah oknum polisi di Mapolresta Banyuwangi yang selama ini mengontrol tambang-tambang galian C ilegal menyebabkan beberapa temannya terpaksa memarkirkan kendaraan.

"Jangan sampai teman teman kami yang punya tujuan mendukung penuh program pemerintah, justru menjadi korban atas semua ini," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya