Berita

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus/Net

Dunia

Enggan Dituding Halangi Bantuan Kemanusiaan ke Tigray, Ethiopia Serang WHO

MINGGU, 16 JANUARI 2022 | 08:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Ethiopia menolak tudingan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut pihaknya telah memblokir bantuan kemanusiaan ke wilayah Tigray.

Alih-alih, pemerintahan Perdana Menteri Abiy Ahmed itu justru mempertanyakan integritas dari Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Tedros pernah menjabat sebagai menteri luar negeri Ethiopia ketika Front Persatuan Rakyat Tigray (TPLF) mendominasi politik negara tersebut. Ia menjadi direktur WHO Afrika pertama pada tahun 2017 dengan dukungan penuh dari banyak negara sebagai hasil dari upaya Ethiopia.

Lewat sebuah surat kepada Dewan Eksekutif WHO pada Jumat (14/1), pemerintah Ehitopia menyatakan keberatannya terhadap kedudukan moral, hukum, dan profesional Tedros, dan mengklaimnya "mengancam" integritas organisasi WHO.

Surat itu juga mendesak WHO untuk menyelidiki Tedros, demi mengidentifikasi kesalahan, pelanggaran tanggung jawab profesional dan hukumnya."

"Kepala WHO mencampuri urusan dalam negeri Ethiopia, termasuk hubungan dengan Eritrea," tambah surat itu.

Terkait bantuan kemanusiaan, Ethiopia menuding TPLF telah menghambat bantuan kemanusiaan ke wilayah Tigray. Namun pihak TPLF menolaknya dan menyebutnya sebagai tuduhan tidak masuk akal.

Dalam beberapa kesempatan, Tedros mendesak agar akses kemanusiaan harus terus diizinkan setiap saat, bahkan selama konflik.

“Bahkan konflik pun tidak bisa dijadikan alasan karena kita memberikan obat-obatan di daerah konflik saat konflik sedang berkecamuk sehingga tempat tidak boleh berbeda. Kemudian bagian lain, tentu saja, hal ini harus diselesaikan secara politik, damai. Jika ada komitmen untuk menyelesaikannya secara damai pasti ada jalan. Ada cara untuk menyelesaikannya secara damai dan politik,” jelasnya,

Sebuah laporan dari Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan akan terjadinya krisis kemanusiaan parah karena operasi bantuan kemanusiaan yang terhalang.

Badan bantuan tersebut mencatat bahwa perang yang telah berlangsung selama lebih dari setahun telah menyebabkan 9,4 juta orang sangat membutuhkan bantuan pangan kemanusiaan, meningkat 2,7 juta dari empat bulan lalu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya