Berita

Tim ilmuwan di University of Oregon menemukan bahwa dua senyawa dari ganja, yakni asam cannabigerolic (CBGA) dan asam cannabidiolic (CBDA) bisa mencegah penularan Covid-19/Net

Dunia

Peneliti AS: Dua Senyawa Dalam Ganja Bisa Cegah Penularan Covid-19

KAMIS, 13 JANUARI 2022 | 02:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pandemi Covid-19 memaksa banyak peneliti dan ilmuwan untuk meneliti lebih dalam mengenai karakteristik serta cara mencegah dan mengobati mereka yang terinfeksi virus corona.

Baru-baru ini muncul kabar soal penelitian terbaru yang dilakukan oleh sejumlah peneliti di Oregon Amerika Serikat. Mereka menemukan bahwa dua senyawa yang ditemukan dalam ganja dapat menghentikan virus.

Tim ilmuwan di University of Oregon tersebut mengisolasi dua senyawa dari tanaman itu, yakni asam cannabigerolic (CBGA) dan asam cannabidiolic (CBDA). Mereka menemukan bahwa dua senyawa tersebut mengikat protein lonjakan virus corona dan pada gilirannya bisa mencegahnya dari mengikat ke membran luar sel manusia.

Proses pengikatan biasanya merupakan tahapan di mana virus masuk ke paru-paru manusia dan organ lainnya.

Kedua senyawa yang diteliti oleh para peneliti itu merupakan prekursor CBG dan CBD, yang secara luas legal dan tersedia untuk konsumen. Di sejumlah negara minyak dan ekstrak ganja CBG dan CBD biasanya digunakan untuk mengobati kecemasan, gangguan tidur, epilepsi, dan berbagai penyakit lainnya.

"(CBGA dan CBDA) bukanlah zat yang dikendalikan seperti THC, bahan psikoaktif dalam ganja, dan memiliki profil keamanan yang baik pada manusia," kata seorang peneliti di Pusat Inovasi Hemp Global Oregon State, Richard van Breemen.

Ia menjelaskan bahwa senyawa ini dapat dikonsumsi secara oral dan memiliki potensi untuk mencegah serta mengobati infeksi virus corona.

Van Breemen dan timnya menerbitkan penelitian mereka di Journal of Nature Products pada hari Selasa (11/1).

Namun penelitian lanjutan masih diperlukan untuk mengumpulkan lebih banyak data lagi mengenai efektivitas ganja dalam mencegah Covid-19.

Dalam penelitian itu sendiri, para peneliti menemukan bahwa senyawa CBGA dan CBDA efektif melawan varian Alpha dan Beta dari virus corona. Meski begitu, penelitian itu dilakukan pada sel manusia di laboratorium dan bukan pada subjek uji manusia yang sebenarnya.

“Data kami menunjukkan CBDA dan CBGA efektif terhadap dua varian yang kami lihat, dan kami berharap tren itu akan meluas ke varian lain yang ada dan yang akan datang," jelas Van Breemen seperti dimuat Russia Today.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Bungkam City di Etihad, Liverpool Unggul 11 Poin dari Rival Terdekat

Senin, 24 Februari 2025 | 07:39

ADHI Laporkan Telah Gunakan Semua Dana Obligasi 2024

Senin, 24 Februari 2025 | 07:37

CDU/CSU Unggul, Friedrich Merz Calon Kanselir Jerman Selanjutnya

Senin, 24 Februari 2025 | 07:18

OJK: Perlu Upaya Sistematik dan Terkoordinasi untuk Capai Tingkat Market Share

Senin, 24 Februari 2025 | 07:00

Polisi Amankan Remaja Ugal-ugalan Bawa Senjata Tajam

Senin, 24 Februari 2025 | 06:57

20 Siswa SMP Diamankan Polisi

Senin, 24 Februari 2025 | 06:08

Dukungan untuk AHY Mengalir Deras

Senin, 24 Februari 2025 | 05:45

Balada Bayar, Bayar, Bayar

Senin, 24 Februari 2025 | 05:18

Waspada Potensi Banjir Pesisir di 17 Wilayah RI

Senin, 24 Februari 2025 | 04:41

Puncak Arus Mudik Penumpang KA Diprediksi Akhir Maret

Senin, 24 Februari 2025 | 04:30

Selengkapnya