Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

Ketum ProDEM: Katanya BBM Satu Harga Sudah Berhasil, Tapi Kenapa Tukang Ojek Tolikara Mengeluh?

JUMAT, 07 JANUARI 2022 | 18:22 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Klaim keberhasilan kebijakan BBM Satu Harga dari pemerintah perlu diragukan. Sebab, para tukang ojek di Kabupaten Tolikara, Papua mengeluh karena harga BBM yang menembus angka Rp 100 ribu per liter.

Begitu kata Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Jumat sore (7/1).

“Katanya BBM Satu Harga sudah berhasil dilaksanakan. Tapi, kenapa tukang ojek di Tolikara, Papua masih saja mengeluh?” ujarnya.


Iwan Sumule menilai hanya ada dua kemungkinan di balik apa yang terjadi tersebut. Pertama, menggambarkan Presiden Joko Widodo dan jajarannya berbohong saat mengklaim BBM Satu Harga sudah terlaksana dengan baik di seluruh Indonesia. Sebab nyatanya di Tolikara harga BBM lebih mahal 10 kali lipat.

“Atau yang kedua, tukang ojek di Tolikara, Papua menyampaikan keluhan tak benar,” sambungnya.


Kebijakan BBM Satu Harga merupakan program pemerintah agar masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dapat menikmati harga BBM yang sama dengan di Pulau Jawa.

Pada Selasa lalum (4/1) Ketua Pangkalan Ojek Cris Kogoya mengatakan kenaikan harga BBM terjadi jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, dan bertahan sampai saat ini.

Mahalnya harga BBM membuat masyarakat dari kampung sulit ke kota untuk menjual hasil pertanian dan membeli kebutuhan rumah tangga.

Di satu sisi, Kepala Dinas Kominfo Tolikara Derwes Yikwa membenarkan hal tersebut. Menurutnya, harga BBM, baik bensin maupun solar, tembus Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per liter. Kenaikan harga BBM diklaim terjadi sejak Desember 2021 hingga Januari 2022.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya