Berita

Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio/Net

Politik

Amin Soebandrio: Opsi Dari BRIN Tidak Cocok untuk Peneliti Andal Eijkman

SENIN, 03 JANUARI 2022 | 18:28 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah telah menawarkan lima opsi terhadap ratusan peneliti yang diberhentikan dari LBM Eijkman setelah lembaga tersebut dilebur ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Hanya saja, mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio menyampaikan, lima opsi tersebut masih dipandang belum cukup baik bagi peneliti-peneliti andal Eijkman.

“Jadi oleh BRIN ditawarkan ada lima pilihan, tentu opsi itu namanya juga opsi pilihan buat sebagian orang bisa tetap membutuhkan proses,” ucap Amin ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (3/1).


Adapun opsi pertama yang ditawarkan BRIN yakni, para peneliti dijadikan aparatur sipil negara (ASN). Amin mengatakan, para peneliti atau periset sebagai profesional tidak bisa dijadikan ASN.

"Yang pertama itu, ASN. Yang pasti para peneliti itu bukan ASN jadi enggak bisa masuk ke situ,” katanya.

Opsi kedua yaitu melanjutkan pendidikan tinggi. Menurutnya, hal itu tidak cukup untuk menjadikan para penelitii melakukan inovasinya dalam bidang riset jika semua harus melakukan pendidikan kembali.

"Kalau semuanya sekolah, enggak ada yang bisa kerja nanti. Jadi ada yang belum dapat giliran untuk sekolah jadi enggak bisa masuk ke situ enggak bisa masuk kriteria,” tuturnya.

Selanjutnya, opsi yang diberikan BRIN adalah menjadikan para peneliti andal tersebut sebagai operator di sebuah laboratorium. Hal ini dikatakan Amin kurang bisa diterima, lantaran para peneliti di Eijkman merupakan peneliti andal yang seharusnya melakukan peneliti dan riset bukan sekadar menjadi operator.

Opsi keempat yakni, lanjut Amin, honorer periset yang S3 bisa melanjutkan studi dengan skema by research and research assistenship (RA).

“Sementara yang tidak tertarik bisa melanjutkan ke laboratorium Cibinong,” imbuhnya.

Terakhir, kata Amin, akan diambil oleh RSCM sebagai peneliti. Hal ingin mengingat Gedung Eijkman akan dikelola oleh pihak RSCM.

“Ada opsi lagi tidak bisa diangkat, akan diambil oleh RSCM katanya, dijadikan peneliti, karena kan gedung Eijkman akan diambil oleh RSCM, nanti mereka akan dipekerjakan di sana juga tapi kan enggak semuanya dipekerjakan di situ pasti kan akan diseleksi,” terangnya.

Dari kelima opsi tersebut, bagi Amin, kurang cocok bagi para peneliti andal milik Indonesia tersebut.

Dia menyarankan agar para peneliti memikirkan untuk mencari opsi ke enam dengan bekerja di tempat lain yang lebih bisa menghormati para peneliti.

"Mereka mau enggak mau harus mencari opsi ke enam dan ketujuh, cari tempat pekerjaan yang lain. Malah saya mendorong mereka kalau sudah ada tawaran atau mau menampung, silahkan,” tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya