Berita

Ratusan pengungsi Rohingya yang diselamatkan oleh pasukan Indonesia setelah terombang-ambing di laut/Net

Dunia

Buka Pintu untuk Pengungsi Rohingya, Bukti Indonesia Junjung Tinggi Rasa Kemanusiaan

JUMAT, 31 DESEMBER 2021 | 19:37 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sikap Indonesia untuk memberikan izin pendaratan bagi kapal yang ditumpangi oleh ratusan pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di perairan Bireuen, Aceh mengundang apresiasi dari banyak pihak.

Proses penyelamatan kapal pengungsi Rohingya oleh pasukan Angkatan Laut Indonesia itu sempat berlangsung drastis selama 18 jam akibat hujan lebat.

Kapal kayu yang membawa 105 orang pengungsi Rohingya yang terdiri dari 8 pria, 50 wanita, dan 47 anak-anak itu sempat terombang-ambing di laut lepas karena mengalami kerusakan mesin.



Kapal itu kemudian dibawa ke darat di Lhokseumawe, Aceh pada Jumat dini hari (31/12). Para pengungsi tersebut segera diperiksa oleh pejabat departemen kesehatan setempat untuk diperiksa kesehatan dan bagian dari protokol Covid-19.

"Kami sangat lega dan sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah memberikan izin kepada Rohingya untuk turun di Aceh atas dasar kemanusiaan,” kata Lilianne Fan yang merupakan salah satu pendiri Geutanyoe Foundation, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mendukung pengungsi di Indonesia dan Malaysia.

“Indonesia sekali lagi telah menunjukkan kemanusiaan yang besar terhadap para pengungsi dan tanggapan berprinsip ini tidak hanya harus diapresiasi tetapi juga didukung secara memadai,” sambungnya, seperti dikabarkan Al Jazeera.

Apresiasi serupa juga disampaikan oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).

“Kami bersyukur Indonesia dan masyarakatnya kembali membuktikan semangat kemanusiaannya dan menunjukkan bahwa menyelamatkan nyawa harus selalu menjadi prioritas utama. Ini adalah keharusan kemanusiaan untuk memfasilitasi pendaratan segera kapal-kapal yang mengalami kesulitan dan untuk mencegah hilangnya nyawa,” kata Perwakilan UNHCR di Indonesia Ann Maymann.

Penyelamatan itu mengakhiri pembicaraan beberapa hari setelah kapal kayu yang membawa lebih dari 100 pengungsi Rohingya, pertama kali terlihat oleh nelayan yang terombang-ambing di perairan lepas pantai Aceh pada akhir pekan lalu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya