Berita

KPK disarankan segera menelusuri berbagai dugaan korupsi yang mengarah pada Ahok/Net

Politik

KPK, Segera Garap Ahok!

JUMAT, 31 DESEMBER 2021 | 16:39 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu menelusuri lebih lanjut mengenai rencana Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi mengenai pelimpahan dokumen dugaan korupsi Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"KPK perlu merespons semua laporan publik, terlebih terkait pejabat publik," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (31/12).

Terlebih, kata Dedi Kurnia, Ahok kerap kali melontarkan pernyataan yang menuai kontroversi di ruang publik hingga timbul kegaduhan.


Misalnya, soal komunikasi antara karyawan dan perusahaan terkait tuntutan karyawan sempat menjadi gaduh karena gaya komunikasi yang dikembangkan Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Beruntung sejumlah informasi misleading yang disampaikan Ahok di ruang publik itu diluruskan oleh Komisaris Independen PT Pertamina Iggi Haruman Achsien.

Di sisi lain, peran Ahok juga tidak hadir ketika Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) membatalkan aksi mogok kerja yang sempat digembar-gemborkan belakang ini.

"Perlu adanya penelusuran lebih lanjut, siapa yang sebenarnya dibalik kekisruhan di internal Pertamina," kata pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Sebab, sambungnya, jika Ahok masih berkoar-koar yang hanya menuai sensasi tapi nirsolusi, itu justru hanya membuat Pertamina terhambat produktivitasnya. Sehingga, perusahaan pelat merah merugi karena terjebak dalam polemik.

"Situasi semacam ini jelas tidak menguntungkan bagi Pertamina, kegaduhan yang terus berlangsung bisa berdampak pada produktivitas dan kepercayaan publik," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya