Berita

Sejumlah foto dan video yang beredar di media sosial dan kantor berita internasional menunjukkan ada sejumlah polisi di China bagian selatan yang mengarak empat tersangka pelaku di jalanan umum/CNN

Dunia

Langgar Aturan Covid-19, Empat Pelaku Diarak dengan Hazmat Keliling Kota

KAMIS, 30 DESEMBER 2021 | 00:36 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

China kembali mengundang perhatian di penghujung tahun ini. Sejumlah foto dan video yang beredar di media sosial dan kantor berita internasional menunjukkan ada sejumlah polisi di China bagian selatan yang mengarak empat tersangka pelaku di jalanan umum.

Gambar dan video dari insiden tersebut, yang terjadi pada 28 Desember lalu, menunjukkan empat pria menggunakan hazmat dan pelindung wajah sedang berjalan melewati area kota Jingxi di provinsi Guangxi dengan pengawalan polisi.

Mereka membawa plakat yang bertuliskan nama dan foto mereka. Beberapa orang terlihat menyaksikan acara berlangsung.

Keempat pria itu dituduh menyelundupkan orang melintasi perbatasan China, yang sebagian besar ditutup karena Covid-19.

Kabarnya, ini adalah upaya otoritas setempat untuk mempermalukan pelaku secara publik.

Namun tindakan ini mengundang reaksi beragam di dari banyak pihak, termasuk media di China sendiri.

Harian Guangxi yang dikelola oleh pemerintah mengatakan tindakan disipliner itu menghalangi kejahatan terkait perbatasan dan mendorong kepatuhan terhadap pencegahan dan pengendalian epidemi.

Sementara itu, mengutip kabar yang dimuat CNN (Rabu, 30/12), arak-arakaan untuk mempermalukan pelaku itu disambut dengan reaksi beragam di situs media sosial Weibo.

Beberapa orang mengatakan latihan itu mengingatkan mereka pada penghinaan publik dari ratusan tahun yang lalu. Sebagian pengguna Weibo lainnya juga berempati dengan upaya yang diperlukan untuk mengendalikan virus di dekat perbatasan.

Sementara itu, media Beijing News milik negara mengatakan bahwa tindakan itu sangat melanggar semangat supremasi hukum dan tidak dapat dibiarkan terjadi lagi.

Namun, Biro Keamanan Umum Kota Jingxi dan pemerintah setempat membela latihan tersebut, mengklaim bahwa itu adalah kegiatan peringatan disipliner di tempat.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Pemerintah Diminta Tempuh Dialog Tanggapi Tagar Indonesia Gelap

Senin, 24 Februari 2025 | 17:31

Rekan Indonesia Tolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Senin, 24 Februari 2025 | 17:24

Ini Dokumen Ekstradisi Paulus Tannos yang Dikirim ke Pemerintah Singapura

Senin, 24 Februari 2025 | 17:23

Pilkada Tasikmalaya Diulang, Asep-Cecep Puji Keberanian Hakim MK

Senin, 24 Februari 2025 | 17:15

Tetap Menteri Investasi, Rosan Rangkap Jabatan jadi Bos Danantara

Senin, 24 Februari 2025 | 17:06

Doa Buat Almarhum Renville Menggema saat Pembukaan Kongres Demokrat

Senin, 24 Februari 2025 | 16:58

Hampir Semua Kepala Daerah PDIP Ikut Retret Kecuali Gubernur Bali

Senin, 24 Februari 2025 | 16:50

Kemenag Beberkan Lima Poin Penting Perbaikan UU Haji

Senin, 24 Februari 2025 | 16:38

Kita Sayang Prabowo: Audit Forensik Depkeu dan BUMN, FDI akan Masuk Demi Masa Depan Indonesia

Senin, 24 Februari 2025 | 16:27

Wamen Christina: Kita Doakan Danantara Berjalan Lancar

Senin, 24 Februari 2025 | 16:16

Selengkapnya