Berita

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa negara-negara Barat membutuhkan front persatuan untuk melawan China/Net

Dunia

Ogah Dipecah Belah, PM Kanada: Barat Butuh Front Persatuan Melawan China

MINGGU, 26 DESEMBER 2021 | 14:42 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Negara-negara Barat harus memiliki front persatuan demi melawan China dan mencegahnya menggunakan kepentingan komersial untuk memecah belah satu sama lain. Begitu kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan pada Sabtu (25/12). 


Ia menyebut bahwa China telah "bermain" dengan negara-negara Barat untuk melawan satu sama lain saat mereka bersaing untuk mendapatkan akses ke peluang ekonomi di negara itu.

"Kami telah bersaing dan China, dari waktu ke waktu, dengan sangat cerdik (China) mempermainkan kami satu sama lain di pasar terbuka, dengan cara yang kompetitif," katanya dalam sebuah wawancara dengan televisi Global, sebagaimana dikabarkan ulang Channel News Asia.

"Kita perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk bekerja sama dan berdiri kuat sehingga China tidak bisa bermain-main dan memecah belah kita satu sama lain," sambungnya.

Kanada diketahui memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan China, terutama sejak penahanan Chief Financial Officer Huawei Meng Wanzhou atas surat perintah ekstradisi Amerika Serikat pada tahun 2018 lalu.

Sebagai balasan, tidak lama setelah itu China menahan dua warga negara Kanada dan menyangkal tuduhan Ottawa tentang diplomasi penyanderaan.

Sementara itu, Meng kemudian mencapai kesepakatan dengan jaksa Amerika Serikat pada September 2021 lalu dan mengakhiri pertarungan ekstradisi. Selang beberapa jam setelah kesepakatan itu, dua warga negara Kanada yang ditahan China pun kemudian dibebaskan.

Meski begitu, sebenarnya gesekan yang terjadi antara China dan Kanada sudah terjadi bahkan sebelum penangkapan Meng. Kanada kerap lantang menyoroti soal posisi hak asasi manusia China. Hal tersebut kerap membuat China geram.

Sejalan dengan hal tersebut, awal bulan ini, Kanada mengatakan akan bergabung dengan sekutu dalam boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing pada Februari mendang. Hal ini dilakukan untuk mengirim pesan kepada China mengenai catatan hak asasi manusianya.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Pemerintah Diminta Tempuh Dialog Tanggapi Tagar Indonesia Gelap

Senin, 24 Februari 2025 | 17:31

Rekan Indonesia Tolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Senin, 24 Februari 2025 | 17:24

Ini Dokumen Ekstradisi Paulus Tannos yang Dikirim ke Pemerintah Singapura

Senin, 24 Februari 2025 | 17:23

Pilkada Tasikmalaya Diulang, Asep-Cecep Puji Keberanian Hakim MK

Senin, 24 Februari 2025 | 17:15

Tetap Menteri Investasi, Rosan Rangkap Jabatan jadi Bos Danantara

Senin, 24 Februari 2025 | 17:06

Doa Buat Almarhum Renville Menggema saat Pembukaan Kongres Demokrat

Senin, 24 Februari 2025 | 16:58

Hampir Semua Kepala Daerah PDIP Ikut Retret Kecuali Gubernur Bali

Senin, 24 Februari 2025 | 16:50

Kemenag Beberkan Lima Poin Penting Perbaikan UU Haji

Senin, 24 Februari 2025 | 16:38

Kita Sayang Prabowo: Audit Forensik Depkeu dan BUMN, FDI akan Masuk Demi Masa Depan Indonesia

Senin, 24 Februari 2025 | 16:27

Wamen Christina: Kita Doakan Danantara Berjalan Lancar

Senin, 24 Februari 2025 | 16:16

Selengkapnya