Berita

KH Said Aqil Siroj dan Yahya Cholil Staquf usai Muktamar ke-34 NU di Lampung/RMOL

Politik

NU Tidak Boleh Terjebak Politik Praktis, Harus Politik Kebangsaan

SABTU, 25 DESEMBER 2021 | 08:18 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Orientasi khittah 1926 menjadi janji politik yang harus dipenuhi KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU terpilih di mana kepemimpinannya akan diarahkan untuk menjaga netralitas dan independensi Nadhlatul Ulama (NU).

Namun demikian, PBNU tetap memiliki tanggung jawab modal untuk menjaga arah politik dan demokrasi Indonesia, dengan memainkan peran strategis dalam konteks politik kebangsaan.

Demikian disampaikan Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam dalam keterangannya yang diterima redaksi, Sabtu (25/12).


"NU tidak boleh terjebak dalam politik praktis. Salah satu yang perlu dijadikan prioritas dalam politik kebangsaan adalah terus menjaga tegaknya Islam wasathiyah (toleran dan moderat) dalam ruang demokrasi Indonesia," kata Khoirul Umam.

Ia menuturkan, pada sejumlah Pilkada dan Pemilu 2019 lalu, Indonesia memang mendapatkan tantangan serius dari kekuatan ekonomi-politik yang memanfaatkan sentimen Islam konservatif dan fundamentalis.

NU, kata Khoirul Umam, menjadi jangkar, pengayom, sekaligus tempat bertemunya (melting point) seluruh kekuatan Islam moderat di Indonesia.

"Agar eksploitasi politik identitas yang digarap melalui hoax, fake news dan hate speach yang membanjiri ruang demokrasi digital di Tanah Air bisa dinetralisir dengan optimal," demikian mantan Ketua Tanfidz PCI-NU Queensland Australia ini.

KH Yahya Cholil Staquf resmi terpilih sebagai Ketua Umum PBNU untuk periode 2021 hingga 2026.

Gus Yahya mendapat suara 337, unggul dari rivalnya Said Aqil Siroj yang mencatatkan 210 suara dalam proses pemilihan dalam Sidang Pleno V Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Gedung Serbaguna Universitas Lampung, Bandar Lampung, Jumat (24/12).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya