Ratusan warga Afghanistan antre di tengah suhu dingin di depan kantor penerbitan paspor/AFP
Ratusan warga Afrghanistan rela mengantre di tengah suhu dingin di bawah nol derajat celcius di ibu kota Kabul demi mendapatkan paspor pada akhir pekan ini.
Mereka antre di depan kantor penerbitan paspor selang sehari setelah pemerintahan Taliban mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan penerbitan dokumen perjalanan. Beberapa di antara mereka bahkan ada yang sudah antre sejak malam sebelumnya.
Alhasil, antrean pun mengular. Sejumlah militan Taliban ikut menjaga antrean agar kondusif serta menjaga agar tidak ada penyusup yang melakukan serangan.
"Kami tidak ingin ada serangan bunuh diri atau ledakan terjadi," kata operator keamanan Taliban yang berjaga. Ia mengungkapkan keprihatinan Taliban tentang bahaya kerumunan yang bisa saja disusupi oleh musuh Taliban untuk melakukan serangan.
Bukan tanpa alasan, pasalnya cabang lokal dari kelompok militan ISIS yang merupakan musuh Taliban, pernah melakukan serangan yang menewaskan lebih dari 150 orang pada akhir Agustus lalu ketika warga berkumpul di bandara Kabul untuk berbondong-bondong melarikan diri dari negara mereka.
"Tanggung jawab kami di sini adalah untuk melindungi orang," kata militan tersebut.
Salah seorang warga Afghanistan yang antre mengatakan kepada
AFP bahwa ia sangat ingin pergi ke Pakistan untuk menjalani operasi jantung.
"Petugas medis menaruh alat di jantung saya dan itu perlu dicopot. Tidak mungkin melakukannya di sini," jelas pria 60 tahun bernama Mohammed Osman Akbari itu.
Di dekat antrean tersebut juga ada ambulans yang membawa orang-orang yang perlu mengurus paspor mereka namun berada dalam kondisi tidak sehat. Karena pengurusan paspor harus dilakukan sendiri oleh orang yang bersangkutan, dan tidak bisa diwakili.

Dibukanya kembali urusan administrasi penerbitan paspor dilakukan setelah beberapa kali buka-tutup terjadi. Taliban awalnya berhenti mengeluarkan paspor Afghanistan tak lama setelah mereka kembali berkuasa Agustus lalu.
Kemudian pada bulan Oktober, pihak berwenang membuka kembali kantor paspor di Kabul. Namun selang beberapa hari kemudian, kembali ditangguhkankarena membanjirnya aplikasi menyebabkan peralatan biometrik rusak.
Namun kini masalah itu telah diselesaikan dan mereka membuka kembali kantor penerbitan paspor.