Berita

Duta Besar Venezuela untuk Indonesia Radames Jesus Gomez Azuaje dalam webinar internasional bertajuk “The 21N Election: Democracy in Venezuela and Strengthening Relationship with Indonesia”/RMOL

Dunia

Bukan Hanya Canggih, Pemungutan Suara Dengan Otentikasi Biometrik Bukti Transparansi Pemilu Venezuela

KAMIS, 16 DESEMBER 2021 | 16:49 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Venezuela baru-baru ini menggelar pemilu skala mega, tepatnya pada 21 November lalu. Disebut "mega", karena dalam pemilu terssebut, jutaan pemilih terdaftar menggunakan hak suara mereka untuk memilih 23 gubernur, 335 walikota, 253 legislator daerah, dan 2.471 dewan kota.

Salah satu hal yang menarik untuk disorot lebih jauh dalam pemilu tersebut adalah sistem pemungutan suara.

Dalam webinar internasional bertajuk “The 21N Election: Democracy in Venezuela and Strengthening Relationship with Indonesia”yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL secara hybrid pada Selasa (14/12) di Kopi Timur, Jakarta, Duta Besar Venezuela untuk Indonesia Radames Jesus Gomez Azuaje menjelaskan bahwa sistem pemungutan suara di negaranya sudah sepenuhnya otomatis dan dapat diaudit di semua fasenya.

"Pada tahun 2004, Venezuela menjadi negara pertama di dunia yang menyelenggarakan pemilu nasional dengan mesin yang mencetak bukti suara. Lalu pada tahun 2012, Venezuela mengadakan pemilihan nasional pertama dengan otentikasi biometrik pemilih dan aktivasi mesin pemungutan suara berikutnya," jelasnya.

Secara sederhana, sambungnya, ada tiga tahapan yang dilakukan saat proses pemungutan suara dilakukan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Tahapan pertama adalah otomatisasi, di mana pemilih akan mengaktifkan mesin pemungutan suara dengan pengenalan sidik jari mereka saat baru tiba di TPS.

Setelah mesin itu aktif, maka masuk tahapan kedua yakni pemungutan suara (voting), di mana pemilih akan masuk ke bilik suara.

Di balik bilik suara itu terdapat monitor layar sentuh yang menunjukkan partai serta kandidat yang bisa mereka pilih.

Selanjutnya adalah tahapan ketiga, yakni konfirmasi. Pada tahapan ini ini, pemilih bisa mengkonfirmasi pilihan mereka dengan menyentuh tombol "vote" di layar.

"Mesin yang didistribusikan dienkripsi dengan jaringan keamanan, terisolasi dari internet, dengan beberapa level keamanan dan otentikasi. Sehingga tidak ada gangguan dari luar," tambahnya.

Kecanggihan sistem pemungutan suara di Venezuela itu pun diakui oleh pengamat yang diundang untuk memantau pemilu di Venezuela November lalu.

"Sistem pemungutan suara di Venezuela mengherankan bagi kita sebagai warga asing. Karena pemilu menggunakan teknologi canggih. Sedangkan bagi warga Venezuela, itu adalah hal yang biasa. Sistem pemugutan suara tidak lagi jadi pertanyaan atau permasalahan di Venezuela," kata Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa, dalam kesempatan yang sama. Ia merupakan salah satu observer asing yang memonitor pemilu di Venezuela.

Teguh menambahkan, bahkan sebelum pemilih masuk ke bilik suara dan menggunakan hak pilih, mereka diberikan informasi mengenai kandidat-kandidat yang akan mereka pilih, baik berupa informasi digital di layar maupun bentuk print-out.

"Pemilih diberikan semacam kertas atau lebih seperti majalah mini yang berisi informasi soal kandidat yang akan mereka pilih sebelum masuk ke bilik suara.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Non-Aligned Movement Centre for South-SouthTechnical Cooperation (NAM-CSSTC) Diar Nurbintoro yang juga menjadi salah satu observer pemilu Venezuela.

"Sistem pemungutan suara dengan mesin seperti itu menunjukkan bukan hanya kecakapan Venezuela menggunakan teknologi canggih dalam proses demokrasi mereka, tapi juga menunjukkan transparansi dari pemilu yang digelar," ujar Diar dalam webinar internasional yang sama.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Pemerintah Diminta Tempuh Dialog Tanggapi Tagar Indonesia Gelap

Senin, 24 Februari 2025 | 17:31

Rekan Indonesia Tolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Senin, 24 Februari 2025 | 17:24

Ini Dokumen Ekstradisi Paulus Tannos yang Dikirim ke Pemerintah Singapura

Senin, 24 Februari 2025 | 17:23

Pilkada Tasikmalaya Diulang, Asep-Cecep Puji Keberanian Hakim MK

Senin, 24 Februari 2025 | 17:15

Tetap Menteri Investasi, Rosan Rangkap Jabatan jadi Bos Danantara

Senin, 24 Februari 2025 | 17:06

Doa Buat Almarhum Renville Menggema saat Pembukaan Kongres Demokrat

Senin, 24 Februari 2025 | 16:58

Hampir Semua Kepala Daerah PDIP Ikut Retret Kecuali Gubernur Bali

Senin, 24 Februari 2025 | 16:50

Kemenag Beberkan Lima Poin Penting Perbaikan UU Haji

Senin, 24 Februari 2025 | 16:38

Kita Sayang Prabowo: Audit Forensik Depkeu dan BUMN, FDI akan Masuk Demi Masa Depan Indonesia

Senin, 24 Februari 2025 | 16:27

Wamen Christina: Kita Doakan Danantara Berjalan Lancar

Senin, 24 Februari 2025 | 16:16

Selengkapnya